Â
Kepentingan AS di Laut China SelatanÂ
Dalam konflik laut China Selatan, kepentingan Amerika Serikat tentu sangat menarik untuk diulas. Terlebih dengan semakin masifnya pergerakan China dalam menguasai dan menjadikan Laut China Selatan menjadi wilayahnya. Dengan memahami kepentingan AS, diharapkan penjabaran terkait dengan upaya yang dilakukan oleh negara-negara yang tertindih oleh Ten dash line terutama Indonesia mampu memahami langkah serta upaya yang semestinya dilakukan terkhusus dalam "kepentingan di Laut China Selatan". Â
Dominasi AS dalam ekonomi dan militer global maupun di wilayah Asia Pasifik menjadi tantangan bagi perkembangan ekonomi dan militer China. AS telah menjadi kekuatan dominan dalam perekonomian global sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang sejalan dengan perkembangan kekuatan militer mereka. Ketika China mulai terlibat dalam sistem ekonomi global dan institusi multilateral seperti WTO, hal ini menciptakan ketergantungan antara kedua negara dan menyebabkan konflik yang sering mewarnai hubungan mereka.[7]
Menurut teori Donald E. Nuechterlin, Amerika Serikat memiliki tiga kepentingan utama dalam konflik Laut Cina Selatan. Pertama, kepentingan pertahanan, yang meliputi mempertahankan akses tanpa hambatan ke perairan tersebut dan menjaga perdamaian serta stabilitas regional. Kedua, kepentingan ekonomi, khususnya dalam jalur perdagangan internasional yang sebagian besar melintasi wilayah perairan ini. Ketiga, kepentingan dalam tata dunia, di mana Amerika Serikat berusaha untuk menjaga kekuatan dominan mereka di kawasan Asia Pasifik dan mendorong negara-negara yang terlibat untuk patuh pada hukum laut internasional.[8]
Pada kepentingan pertama, Amerika Serikat memiliki kepentingan untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas di kawasan Laut China Selatan. Konflik dan ketegangan di wilayah ini dapat berdampak negatif pada stabilitas regional dan mengancam kepentingan Amerika Serikat serta sekutunya. Oleh karena itu, Amerika Serikat berupaya untuk memainkan peran sebagai penengah dan pendukung perdamaian di kawasan tersebut.
Pada kepentingan Kedua, Amerika Serikat tentu memiliki kepentingan strategis untuk memastikan akses tanpa hambatan ke perairan Laut China Selatan. Jalur perdagangan laut yang melintasi wilayah ini merupakan jalur vital bagi perdagangan global, termasuk bagi Amerika Serikat dan sekutunya. Oleh karena itu, memastikan keamanan dan kestabilan di wilayah ini penting bagi kepentingan ekonomi dan keamanan Amerika Serikat.
Terakhir merupakan upaya Amerika Serikat untuk mempertahankan posisinya sebagai hegemon atau kekuatan dominan di kawasan Asia Pasifik. Dalam konteks ini, AS berusaha untuk menegakkan kepatuhannya terhadap hukum laut internasional, yang mungkin melibatkan penyelesaian konflik di kawasan tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip hukum internasional yang berlaku. Upaya ini bisa mencakup advokasi untuk memperkuat aturan-aturan yang mengatur tata kelola laut dan sumber daya alam di kawasan Asia Pasifik, serta menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan-aturan tersebut oleh negara-negara yang terlibat dalam konflik di wilayah tersebut.
 Â
Upaya yang dapat dilakukan Indonesia dalam mengatasi hegemoni China di Laut China Selatan
- Penguatan diplomasi pertahananÂ
Diplomasi adalah upaya yang dilakukan oleh entitas dalam hubungan internasional untuk mencapai tujuan mereka secara damai tanpa memicu konflik lebih lanjut. Diplomasi sering kali melibatkan penggunaan soft power, seperti hubungan diplomatik dan negosiasi, untuk menghindari penggunaan hard power, yaitu kekuatan militer. Negara adalah salah satu aktor utama yang menggunakan diplomasi secara intensif untuk mencapai kepentingan nasionalnya di dunia internasional.[9]