Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Hidup Selalu Ada Masalah?

5 Oktober 2024   05:48 Diperbarui: 5 Oktober 2024   15:45 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengapa Hidup Selalu Ada Masalah | Dokumen pribadi oleh Ino Sigaze.

Mendalami Permainan Kata Suka-Duka

Hidup ini memang sering kali diwarnai oleh kata "suka". Di era digital, kata "suka" atau "like" telah menjadi simbol yang dicari banyak orang. Bahkan sering kali disandingkan dengan "share". 

Kedua kata itu seolah saling mengisi: jika kamu suka, maka kamu membagikannya.

Namun, suka bisa juga disalahartikan. Sama seperti yang diucapkan Ses, suka yang ia maksud adalah sukacita, meski suka dan sukacita memang memiliki hubungan sebab-akibat. 

Ketika seseorang menyukai sesuatu, orang lain yang menerima itu pun merasakan sukacita.

Sama seperti dalam bahasa Jerman, suka disebut mögen, sedangkan sukacita disebut Freude.

Tapi bagaimana dengan duka? Tak ada orang yang suka pada duka. Meskipun kehidupan sering disebut sebagai "suka duka", berapa banyak dari kita yang benar-benar mau menerima duka dalam hidup?

Mungkin duka di sini bukan merujuk pada kematian, melainkan pada kesedihan dan beban hati yang datang dari masalah kehidupan. Kesedihan semacam ini lebih sering dialami manusia dibandingkan kehilangan akibat kematian.

Permainan Kata yang Mencerahkan

Mengapa kata-kata ini begitu menarik? Karena manusia jarang melihat hidupnya sebagai bagian dari permainan kata. 

Dalam rentang 24 jam, seseorang bisa saja tidak menyadari kapan ia terlibat dalam permainan kata-kata. Kata-kata bisa menjadi alat untuk bermain dengan emosi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun