Mendalami Permainan Kata Suka-Duka
Hidup ini memang sering kali diwarnai oleh kata "suka". Di era digital, kata "suka" atau "like" telah menjadi simbol yang dicari banyak orang. Bahkan sering kali disandingkan dengan "share".Â
Kedua kata itu seolah saling mengisi: jika kamu suka, maka kamu membagikannya.
Namun, suka bisa juga disalahartikan. Sama seperti yang diucapkan Ses, suka yang ia maksud adalah sukacita, meski suka dan sukacita memang memiliki hubungan sebab-akibat.Â
Ketika seseorang menyukai sesuatu, orang lain yang menerima itu pun merasakan sukacita.
Sama seperti dalam bahasa Jerman, suka disebut mögen, sedangkan sukacita disebut Freude.
Tapi bagaimana dengan duka? Tak ada orang yang suka pada duka. Meskipun kehidupan sering disebut sebagai "suka duka", berapa banyak dari kita yang benar-benar mau menerima duka dalam hidup?
Mungkin duka di sini bukan merujuk pada kematian, melainkan pada kesedihan dan beban hati yang datang dari masalah kehidupan. Kesedihan semacam ini lebih sering dialami manusia dibandingkan kehilangan akibat kematian.
Permainan Kata yang Mencerahkan
Mengapa kata-kata ini begitu menarik? Karena manusia jarang melihat hidupnya sebagai bagian dari permainan kata.Â
Dalam rentang 24 jam, seseorang bisa saja tidak menyadari kapan ia terlibat dalam permainan kata-kata. Kata-kata bisa menjadi alat untuk bermain dengan emosi manusia.