Saya ingat saat saya melihat orang Jerman belajar di Universitas. Saat pertama masuk kuliah, mereka sudah punya map dan diatur sekian rapih.
Bahkan di dalam kamar mereka sudah ada lemari dengan barisan kotak untuk menyimpan arsip bahan kuliah dan segala hal yang berkaitan dengan kuliah.
Tidak hanya dalam urusan kampus, teman saya bekerja di bengkel kayu saja, dia punya arsipnya sendiri. Rupanya pengarsipan itu juga adalah bagian dari cara untuk melawan lupa.
Lebih dari itu, seseorang telah mempersiapkan sebuah dokumentasi sejarah dari jejak yang pernah dilaluinya. Penelitian dan menulis sejarah selalu lebih dimudahkan oleh pengarsipan dokumentasi yang baik, baik itu foto dan data-data tertulis lainnya.
Jadi, pada prinsipnya, orang hanya bisa mengubah fake productivity menjadi genuine productivity kalau seseorang sudah menyadari betapa pentingnya manajemen diri, mampu membuat evaluasi kerja yang teratur, dan memiliki kemampuan pengarsipan dokumentasi kerja yang selanjutnya akan menjadi rekam jejak kerjanya sendiri.
Salam berbagi, 7 Mei 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H