Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Cara Mengubah Fake Productivity Menjadi Genuine Productivity

7 Mei 2024   04:26 Diperbarui: 10 Mei 2024   08:07 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara mengubah fake productivity menjadi genuine productivity |Toolmetric.com

Saya ingat saat saya melihat orang Jerman belajar di Universitas. Saat pertama masuk kuliah, mereka sudah punya map dan diatur sekian rapih.

Bahkan di dalam kamar mereka sudah ada lemari dengan barisan kotak untuk menyimpan arsip bahan kuliah dan segala hal yang berkaitan dengan kuliah.

Tidak hanya dalam urusan kampus, teman saya bekerja di bengkel kayu saja, dia punya arsipnya sendiri. Rupanya pengarsipan itu juga adalah bagian dari cara untuk melawan lupa.

Lebih dari itu, seseorang telah mempersiapkan sebuah dokumentasi sejarah dari jejak yang pernah dilaluinya. Penelitian dan menulis sejarah selalu lebih dimudahkan oleh pengarsipan dokumentasi yang baik, baik itu foto dan data-data tertulis lainnya.

Jadi, pada prinsipnya, orang hanya bisa mengubah fake productivity menjadi genuine productivity kalau seseorang sudah menyadari betapa pentingnya manajemen diri, mampu membuat evaluasi kerja yang teratur, dan memiliki kemampuan pengarsipan dokumentasi kerja yang selanjutnya akan menjadi rekam jejak kerjanya sendiri.

Salam berbagi, 7 Mei 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun