Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Seseorang Lebih Mudah Bercerita dengan Orang Baru?

7 Januari 2024   05:03 Diperbarui: 1 Februari 2024   00:45 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi curhat. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

Saya jadi ingat kembali dalam suatu latihan bicara dengan orang yang hendak meninggal bersama seorang Profesor di Jerman. 

Berkali-kali ia tegaskan bahwa jangan lupa kamu menggunakan kekuatan pesona wajah dan intonasi suaramu saat memberikan respon positif pada teman bicaramu.

Waktu itu kami cukup serius membuat latihan dalam kelompok. Dan menariknya bahwa latihan itu menjadi sesi penting setiap hari setelah bergumul dengan teori.

Saya menyadari bahwa membangkitkan rasa percaya dalam waktu singkat itu tidaklah mudah. Orang perlu membuat latihan keseriusan saat berhadapan dengan orang lain.

Hal itu sangat penting, mengapa? Pada prinsipnya kita tidak boleh membuat satu hal kecil sekalipun yang berdampak pada kekecewaan pada teman bicara kita.

Oleh karena itu, hal yang harus dihindari adalah tertawa pada saat teman bicara bercerita sangat serius tentang pengalaman dan pergulatan hidupnya.

4. Anggapan semua pengalaman itu baru bagi orang baru

Ada anggapan yang terkadang muncul dibawah sadar kita, bahwa cerita, pergulatan dan pengalaman kita semuanya adalah baru bagi orang baru.

Oleh karena anggapan itu, maka seseorang tidak pernah merasa enggan untuk membongkar cerita dan pengalamannya karena dia sudah yakin bahwa semua pengalamannya adalah sama sekali baru bagi teman bicaranya yang baru.

Rasa baru itulah yang memungkinkan seseorang mampu melupakan yang namanya pengulangan. Pengulangan akan tetap menarik saat berhadapan dengan orang baru.

Nah inilah ajaibnya suatu perjumpaan dengan orang baru. Energi keterbukaan dan kepercayaan seakan berpadu hingga tumpah ruah dalam cerita.

Tentu saja momen perjumpaan seperti itu patut disyukuri karena harus diakui bahwa tidak semua orang bisa menjadi teman bicara yang baik dan bisa membangkitkan rasa percaya.

Percayalah momen perjumpaan itu adalah saatnya kita berbagi dan saling menguatkan satu dengan yang lain dan sesama adalah dia yang mendatangkan kelegaan hatimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun