Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

3 Model Pendekatan Ini Ampuh Meningkatkan Minat Baca Masyarakat, Anak Didik, dan Para Guru

4 Februari 2023   04:32 Diperbarui: 5 Februari 2023   03:00 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak-anak sedang membaca buku di Yayasan Bustanul Hikmah milik Fauzi, penjual jamu di Sidoarjo, Minggu (7/4/2017).(KOMPAS.com/Rachmawati)

WASI dalam filosofi bahasa daerah Ende berarti menyiram atau memercik. Namun dari segi rohani, kata WASI merupakan singkatan dari Warta Sinai. 

Ya sebuah media pewartaan yang tidak hanya memberikan informasi dan inspirasi, tetapi juga terkait pewartaan iman, ibarat warta nabi Musa di gunung Sinai.

Ada 3 model pendekatan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, anak didik dan para guru | Dokumen diambil dari Schtterstock, amp.suara.com
Ada 3 model pendekatan untuk meningkatkan minat baca masyarakat, anak didik dan para guru | Dokumen diambil dari Schtterstock, amp.suara.com

Kehadiran majalah dinding masyarakat (Madingmas) itu spontan menimbulkan rasa ingin tahu semua orang yang datang setiap hari Minggu ke Kapela untuk berdoa dan juga membangkitkan rasa ingin tahu anak-anak sekolah, karena Madingmas berdiri persis di depan komplek sekolah dasar, SDK Paumere.

Datang dan menunggu sampai acara doa dimulai, mereka tampak berdiri di sekitar Madingmas itu dan membacanya. Rasa kepo semakin terlihat.

Pada bulan selanjutnya, saya berusaha mendapatkan beberapa foto dari orang-orang di kampung, dari aktivitas biasa dan berusaha merefleksikan tentang apa yang sedang terjadi di sana. 

Foto-foto mereka mulai dimasukkan dan diberi komentar-komentar yang sedap dan menyenangkan. Rupanya foto-foto dari orang yang mereka kenal dan bahkan wajah mereka sendiri itu menjadi hal yang sudah luar biasa bagi mereka.

Terasa wajah di papan Madingmas itu seakan-akan sama dengan wajah yang muncul di Kompas.com misalnya. Pada intinya papan Mandigmas adalah sarana yang tepat untuk memberikan rangsangan bagi minat baca masyarakat.

Eksperimen Madingmas itu telah memberikan saya satu perspektif yang optimis bahwa masyarakat kita bisa juga dibawa ke gaya hidup baru seperti belajar membaca. 

Mengapa sekolah-sekolah dan desa-desa tidak memiliki jenis majalah dinding yang bisa menjadi sarana stimulasi minat baca?

2. Standar buku bacaan di tingkat sekolah dasar (SD), SMP dan SMA

Sekolah di mana saja baik itu tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang setara, perlu punya tuntutan baca yang jelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun