Komunitas global saat ini kemungkinan besar hanya bisa diterima sebagai satu komunitas online dan bukan sebagai komunitas kehadiran nyata (Anwesenheit).
Apakah ini adalah signal tentang pola kehidupan manusia modern? Benarkah bahwa semakin maju suatu bangsa, maka semakin individu apa yang dipikirkannya?
WFO memang membutuhkan biaya dan waktu ekstra, akan tetapi pengaruhnya bagi dimensi kebersamaan, sosialitas itu sangat baik. Sebaliknya WFH pasti sangat menguntungkan dari segi penghematan, akan tetapi manusia semakin diseret kepada konsep kesendirian yang egoistis.
Oleh karena itu, setiap orang mesti punya keputusan sendiri sesuai dengan kemampuan dan kesadaran dirinya sendiri. Pada prinsipnya orang boleh saja WFH asal tidak menjadikannya pribadi yang tertutup dan fobia terhadap kebersamaan dengan orang lain.Â
Demikian juga orang boleh saja WFO asalkan tetap memperhitungkan segala aspek yang berkaitan dengan pentingnya dimensi kebersamaan, tatap muka dan juga aspek penghematan di ambang resesi saat ini.
Mungkinkan konsep WFH tetap diberlakukan sampai pada gelombang resesi itu berlalu? Ya, bisa saja, cuma kita membutuhkan kebijakan yang bisa memperhitungkan semua aspek secara baik dan bijak.
Sejauh itu menguntungkan secara ekonomi dan sosial, ya mengapa tidak? Tentu saja, tulisan ini membutuhkan tanggapan dan pendapat dari banyak orang supaya kajian yang mendalam dan cocok untuk manusia saat ini bisa diterima dengan memuaskan.
Salam berbagi, ino, 15.01.2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H