Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Suka dan Tidak Suka WFO, karena 3 Alasan Ini

15 Januari 2023   02:01 Diperbarui: 16 Januari 2023   05:52 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas global saat ini kemungkinan besar hanya bisa diterima sebagai satu komunitas online dan bukan sebagai komunitas kehadiran nyata (Anwesenheit).

Apakah ini adalah signal tentang pola kehidupan manusia modern? Benarkah bahwa semakin maju suatu bangsa, maka semakin individu apa yang dipikirkannya?

WFO memang membutuhkan biaya dan waktu ekstra, akan tetapi pengaruhnya bagi dimensi kebersamaan, sosialitas itu sangat baik. Sebaliknya WFH pasti sangat menguntungkan dari segi penghematan, akan tetapi manusia semakin diseret kepada konsep kesendirian yang egoistis.

Oleh karena itu, setiap orang mesti punya keputusan sendiri sesuai dengan kemampuan dan kesadaran dirinya sendiri. Pada prinsipnya orang boleh saja WFH asal tidak menjadikannya pribadi yang tertutup dan fobia terhadap kebersamaan dengan orang lain. 

Demikian juga orang boleh saja WFO asalkan tetap memperhitungkan segala aspek yang berkaitan dengan pentingnya dimensi kebersamaan, tatap muka dan juga aspek penghematan di ambang resesi saat ini.

Mungkinkan konsep WFH tetap diberlakukan sampai pada gelombang resesi itu berlalu? Ya, bisa saja, cuma kita membutuhkan kebijakan yang bisa memperhitungkan semua aspek secara baik dan bijak.

Sejauh itu menguntungkan secara ekonomi dan sosial, ya mengapa tidak? Tentu saja, tulisan ini membutuhkan tanggapan dan pendapat dari banyak orang supaya kajian yang mendalam dan cocok untuk manusia saat ini bisa diterima dengan memuaskan.

Salam berbagi, ino, 15.01.2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun