Sistem pemerintahan dan segala macam urusan di negara kita sebenarnya sudah merupakan bentuk perlawanan terhadapan bentuk-bentuk kapitalisme dengan sistem pembedaan kelas kaya-miskin.
Persoalan bagi negara berkembang, sistem pembedaan itu akan memanjakan orang miskin untuk tetap tidur nyenyak sebagai orang miskin.
Memang kasihan dengan orang miskin. Ya, kita kasihan tapi tidak harus dengan membuat perbedaan itu. Mengapa? Jawabannya adalah poin berikutnya.
2. Sistem pembagian kelas akan memperlebar ruang kecemburuan sosial di tengah masyarakat
Perbedaan kelas memang tidak mengubah keadaan. Coba bayangkan kalau dibuat pembagian sesuai kelas miskin dan kaya, maka kemungkinan ini bisa terjadi:
Kelas kaya merasa selalu berada di kelas elit di KRL, sedangkan orang miskin bisa saja akan menjadi tertawaan dan tontonan orang kaya di stasiun kereta.
Bagaimana tidak? Mereka pasti berdesakan, rebutan tempat dan berdesakan di lorong untuk mencari tempat duduk mereka dan lain sebagainya.
Jika itu terjadi, maka kehidupan dan kebersamaan kita sebagai warga negara itu sudah tidak menunjukkan suatu atmosfer yang harmonis sebagai satu bangsa.
3. Sistem perbedaan kelas itu akan menyeret orang kepada distingsi suku, agama dan ras
Kemungkinan yang bisa terjadi sebagai dampak lanjut dari sistem kelas kaya dan miskin itu adalah penampakan dari kenyataan perbedaan suku, agama dan ras, bahkan bisa saja akan terlihat orang-orang pribumi akan menjadi penghuni tetap kelas miskin daripada pendatang.
Kemungkin ini perlu sedini mungkin dihindari sebelum muncul gejolak sosial anti orang kaya. Lebih baik kita tempuh langkah antisipatif daripada membiarkannya sampai benar-benar terjadi.