Jadi outing itu bukan cuma sekedar kesempatan ha..ha..hi..hi, tetapi juga kesempatan orang tersenyum karena menyadari arti kehidupannya. Hidup itu bukan cuma sebuah gelombang tantangan, tetapi juga sebuah gelombang cinta pada sesama dan pada Pencipta.
6. Kontemplasi: Momen ini, saya tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, karena saya menyadari kontemplasi itu adalah momen yang sangat pribadi, di mana setiap boleh masuk ke dalam dirinya.Â
Di sana bisa saja ada konfrontasi dengan batinnya sendiri, tetapi juga bisa berupa kekaguman pada anugerah Tuhan atas hidupnya, karena ia diberi waktu untuk berjumpa dengan sesama dan alam di sekitarnya.
Ya, sebuah momen di mana orang secara intim dan pribadi masuk ke dalam keheningan batin dan membangun rasa syukur dengan Pencipta itu sendiri.
Tidak menyangka, momen kontemplasi itu ternyata berbuah. Buahnya terlihat dalam kenyataan bahwa koreksi yang keras karena perbedaan pemahaman sikap dan cara respek kepada orang lain itu membawa mereka untuk saling berpelukan meminta maaf.
Ya, akhir dari outing itu terasa sebagai suatu momen indah yang menguatkan dan memotivasi untuk lebih akrab dan kuat sebagai komunitas. Outing yang dirasakan saat itu benar-benar bukan momen ha..ha..hi..hi.., tapi momen pengenalan diri dan komunitas.
Salam berbagi, ino, 17.12.2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H