Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Sisi Misterius dari Rumah Bocor dan Sudut Pandang Spiritualitasnya

12 Desember 2022   17:23 Diperbarui: 16 Desember 2022   18:25 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisi misterius dari rumah bocor dan sudut pandang spiritualitasnya | Dokumen pribadi oleh Ino

Bahan-bahan fisik itu hanyalah simbol-simbol yang punya pesan bermakna untuk kehidupan yang lebih baik. Saya jadi ingat saat mengikuti kursus bersama 9 orang Jerman terkait bagaimana menyiapkan orang-orang sakit berat menghadapi kematian mereka.

Pada hari terakhir ada semacam momen kami menyampaikan kesimpulan dari peserta. Sebagai orang Indonesia satu-satunya saat itu, saya punya ide untuk menjelaskan hal terpenting dari peran seorang pelayan orang sakit atau Seelsorge, adalah soal fungsinya.

Sebuah fungsi yang saya refleksi selama 7 hari kursus saat itu sangat sederhana. Pada saat itu, saya merefleksikan peran dari engsel jendela. Pelayan spiritual orang sakit itu seperti sebuah engsel jendela.

Sebagai pelayan orang sakit, kita mesti punya jiwa dan cara hidup yang rileks dan fleksibel seperti sebuah engsel. Ada fungsi yang mengikat antara bingkai topang daun jendela dan mengikat daun jendela itu sendiri. 

Fungsi yang lainnya tentu saja bersifat terbuka. Dari keluwesan engsel itulah, orang bisa membuka jendela dan menutupnya. Orang bisa punya kesempatan untuk melihat dunia secara lebih luas dan bisa menutup kembali, lalu masuk ke dalam dirinya.

Semua terdiam, lalu dua pendamping kursus kami itu mengucapkan terima kasih berlimpah kepada saya dan juga menyusul oleh teman-teman lainnya.

Rumah itu sebuah simbol besar yang mengajarkan manusia tentang kehidupan. Tanpa paku misalnya, tidak ada ikatan yang kuat di setiap hubungan persambungan. Ya, rasa sakit dalam rumah itu bisa saja menjadi pengikat tumbuhnya cinta yang tak terpisahkan sampai berkarat.

Tentu saja masih banyak aspek yang bisa direfleksikan dari sebuah rumah, demikian juga kebocoran rumah barangkali juga adalah simbol dari realitas spiritual di tengah dunia yang dihimpit oleh kemajuan digital.

Orang lupa membangun relasi intim di dalam rumah, tetapi sukanya "bocor" keluar rumah. Bahasa keren nya itu "ember." Ya, itulah beberapa percikan kenyataan mulai yang dari masuk akal sampai realitas yang melampaui kenyataan, tetapi pada prinsipnya kehidupan manusia itu tidak terpisahkan dari dua realitas: fisik dan spiritual.

***

Salam berbagi, ino, 12.12.2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun