Penghuni dunia di belahan bumi manapun sudah bisa merasakan fenomena alam yang aneh itu di mana saja. Di Jerman yang sebelumnya sangat jarang mengalami kenaikan suhu sampai dengan 30 derajat celcius, sekarang pun sudah bisa merasakannya.
Pada hari Minggu kemarin di Roma juga punya suhu 29 derajat celcius, suhu panas yang sulit diprediksi lagi dan hampir tidak ada perbedaan lagi antara suhu panas di Asia dan di Eropa.
Karena itu tema tentang mengembangkan lingkungan yang memungkinkan (enabling Environment) atmosfer kehidupan yang sejuk dan ramah lingkungan seharusnya memperoleh perhatian global.
2. Dunia sedang berhadapan dengan krisis perang Rusia-Ukraina yang telah merusakan lingkungan
Perang bagaimanapun juga tidak hanya membunuh manusia, tetapi juga membunuh ekosistem kehidupan lainnya, termasuk merusakan lingkungan.
Peluncuran senjata-senjata berat yang merobohkan bangunan-bangunan bertingkat sudah pasti secara langsung merusakan lingkungan alam. Belum lagi jika efek dari senjata-senjata berat itu bisa menimbulkan kebakaran di kota, kebakaran rumah-rumah dan lain sebagainya.
Krisis perang sudah pasti berbanding terbalik dengan visi enabling Environment yang mengutamakan pengembangan lingkungan hidup.
3. Dunia sedang berhadapan dengan problem sampah plastik
Terasa sekali bahwa sampah plastik merupakan problem global. Perjalanan beberapa hari lalu ke kota Roma menyisakan satu pemandangan tentang kebersihan kota.Â
Beberapa persinggahan memang masih sangat mengagumkan di beberapa wilayah di Eropa, sekurang-kurangnya misalnya di Jerman. Sampah plastik memang tidak terlihat berserakan, namun penggunaan plastik masih ditemukan sangat banyak.
Demikian juga di Austria dan Italia. Bahkan di Italia, terlihat jelas sekali penampung sampah di jalan-jalan terlihat bahannya dari plastik.