Tentu saja jumlah itu tidak sebanding dengan anggaran untuk pertahanan militer Indonesia pada tahun 2022 ini sebesar 9,3 miliar dollar AS atau 133 triliun rupiah (bdk. Kompas.com, 30 Maret 2022).Â
Meskipun demikian, jelas sekali bahwa pemerintah Indonesia memperlihatkan keseriusannya dalam memperhatikan peningkatan kemandirian industri pertahanan Tanah Air.Â
Tantangan kita tentu saja tidak akan pernah berakhir sebelum bisa mengimbangi kekuatan negara-negara yang bisa dikatakan rawan konflik. Kekuatan tandingan seperti China dan Korea Utara bisa dikatakan masih sangat jauh melampaui kekuatan kita.
Tidak percaya? Sederhana saja pembuktiannya, berapa jangkauan rudal buatan anak bangsa? Korea Utara dan China mungkin sudah punya rudal lintas benua yang menggunakan sistem digital.
Tulisan ini bukan untuk membanding-bandingkan Indonesia dan negara lainnya, tetapi lebih supaya kita bersatu dan fokus pada sorotan utama pemerintah tentang era persaingan baru dan kemandirian industri pertahanan kita.
Jika saja anak bangsa ini mau loyal berbagi kemampuan intelektualnya, maka Indonesia semakin mandiri dari waktu ke waktu. Kemandirian yang kita miliki saat ini adalah kemampuan dan potensi sumber daya manusia yang pasti mulai didukung dengan potensi alam kita sendiri.
Demikian catatan terkait era persaingan baru dan kemandirian industri pertahanan Indonesia. Pada prinsipnya jika kita bersatu, maka langkah perkembangan bangsa kita tidak akan dibendung oleh siapapun. Kita tetap maju sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salam berbagi, ino, 26.04.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H