Sekali lagi itu ungkapan hati anak kecil pada usia 8 tahun. Bagi saya, ungkapan hati itu sekaligus memberikan gambaran bahwa generasi muda saat ini memiliki imajinasi dan kreativitas cara berpikir yang jauh lebih tinggi dari generasi sebelumnya.
Tentu saja, kemampuan anak bangsa ini menjadi potensi yang bisa mengisi peluang kemajuan industri pertahanan bangsa ini, tetapi pada sisi lainnya adalah juga tantangan seberapa loyalkah anak bangsa yang cerdas itu pada bangsa dan tanah airnya sendiri.
Tantangan terbesar bisa saja datang dari anak bangsa kita sendiri. Anak bangsa yang punya kemampuan intelektual tinggi, namun gampang pula dimanipulasi dan ditunggangi.
Kompromi tanpa mengutamakan hati nurani, keadilan dan peri kemanusiaan, bisa saja menjadi potensi yang sebaliknya menumbuhkan sikap-sikap antipati pada pemerintah.
Industri pertahanan dan sistem keamanan
Sektor industri pertahanan sebenarnya masuk dalam kategori industri rahasia. Selama di Jerman, saya belum pernah melihat barisan tentara Jerman yang berjalan di jalan raya secara bersama-sama.
Mereka hanya bisa ditemukan saat mereka kembali dari tempat tugas. Bahkan di mana sentral industri pertahanan mereka juga dirahasiakan.
Dari sisi itu, tampaknya sedikit lain dengan Indonesia. Negara kita memang seperti orang yang lagi jatuh cinta. Jika baru saja jatuh cinta, dia akan bercerita panjang lebar.
Jerman bagaimanapun mereka punya kemampuan militer yang bisa diperhitungkan, namun tidak pernah muncul dalam konteks show. Ya ada juga sih, cuma kebanyakan itu film lama perang dunia I dan II.
Saat ini, tampak mereka seperti tidak punya tentara, seperti tidak punya industri pertahanan, namun jangan salah ya, industri pertahanan mereka menghabiskan dana paling banyak.
Coba bayangkan investasi dana untuk industri pertahanan Jerman meningkat dari 46,93 Miliar euro ke 49, 29 milliar euro. Artinya Jerman menaikan dana untuk mendukung industri pertahanan mereka sebesar 2, 36 miliar euro dari tahun 2021 (bdk. bmvg.de).