Pemisahan antara warga biasa dan mahasiswa bisa dilakukan pada area 200 meter itu dan bukan di area terdekat dengan lokasi demonstrasi.
4. Perlu adanya pembatasan jumlah demonstrasi mahasiswa
Memang pembatasan ini tidak mudah, namun yang paling penting adalah aspirasi yang dibawa ke pihak pemerintah. Aspirasi itu tujuan tertinggi bukan kehadiran. Aspirasi tetap saja merukan suara umum mahasiswa tentunya.Â
Oleh karena itu, jika memungkinkan pembawa aspirasi bisa ditentukan berapa jarak mereka dengan tempat demonstrasi yang dihadiri hanya oleh wakil-wakil pembawa aspirasi dan bukan secara umum.
5. Rekaman kamera dron - Quadcopter Mavic Air
Selain sistem sidik jari dan scan foto identitas perlu juga disiapkan dron udara jenis Quadcopter Mavic Air yang merekam semua aktivitas di area demonstrasi dan kerumunan massa di sekitarnya.
Data rekaman itu sangat penting, supaya jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi, maka kepolisian sudah punya data yang bisa diperiksa lagi.
6. Keramahan pihak keamanan adalah syarat wajib
Penting sekali bahwa peserta demonstrasi dan aparat kepolisian menjalin hubungan akrab dengan tata krama yang baik. Dalam hal ini, hal yang harus dihindari adalah bahwa setiap orang menghindari upaya provokasi.
Keramahan dan tutur kata perlu dijaga. Sistem rekaman sebenarnya sudah bisa dipastikan ada di mana-mana, dengan tingkat kepastian yang tinggi.
Melalui cara itu, sebenarnya siapa saja yang menabur kebencian, caci maki dan provokasi juga bisa terekam kamera. Sistem CCTV bisa saja dilakukan secara rahasia di area kerumunan para demonstrasi.