Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi Menyongsong Minggu Palma di Tengah Gugatan terhadap Kemahakuasaan Tuhan

9 April 2022   09:41 Diperbarui: 9 April 2022   18:06 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Refleksi menyongsong Minggu Palma di tengah gugatan terhadap kemahakuasaan Tuhan | Ilutrasi foto diambil dari: jawaban.com

2. Hosana, lagu pujian di antara kontradiksi batin

Susana berbeda yang dialami pada saat yang sama saat ini menjadikan kita mengalami suatu kontradiksi batin yang sangat kuat. Ya, bahkan bisa menjadi sebuah dilema batin yang meresap sangat dalam.

Paus Fransiskus sudah turun tangan, dunia sudah berdoa bagi perdamaian Rusia dan Ukraina, sanksi-sanksi ekonomi bahkan sedang berpantun antara keduanya. Namun, hingga hari ini, perang belum berhenti dan amarah belum surut ke tepian sunyi yang damai. 

Pada sisi yang lain rotasi liturgi Gereja Katolik tidak bisa ditunda. Nyanyian pujian Hosana Putra Daud akan dinyanyikan pada Minggu Palma, 10 April nanti. Pertanyaannya apa makna dari pujian hosana Putera Daud di sana?

Rotasi liturgi rupanya memberikan satu perspektif tentang sesi kehidupan manusia, bahwa hidup itu tidak akan berakhir hanya dengan suatu nyanyian puji-pujian.

Hidup ini terus berubah dan berputar dalam dinamika yang secara manusia sulit ditebak, ke arah mana akan terdampar? Ya, rencana Tuhan tidak pernah bisa diketahui secara jelas oleh manusia.

Oleh karena itu, jika manusia punya kesempatan untuk bernyanyi, ya bernyanyilah bagi Tuhan dan nyatakan syukur dan pujian karena di tengah krisis ini masih ada orang-orang baik yang berani dengan tulus menerima pengungsi perang. 

Mereka pergi dengan menangis, tetapi disambut dengan sukacita, meski duka dan kehilangan menyongsong mereka di mana saja. Yerusalem kota tujuan perjalanan Yesus bukan saja gambaran tentang sukacita, tetapi juga gambaran lengkap tentang eksistensi manusia.

Di sana ada pujian, di sana ada makan bersama, di sana ada penyaliban, di sana ada Paskah. Dalam imannya, umat Katolik setahap melangkah memasuki Yerusalem baru (Minggu Palma) dengan konteks nyata krisis pengungsian karena perang, krisis keterbatasan gas dan bahan bakar, mungkin juga krisis pangan akibat dari sanksi-sanksi yang terjadi sekarang.

3. Minggu Palma dan Keterukuran hidup

Minggu Palma tahun ini tidak hanya bersamaan dengan situasi krisis Rusia-Ukraina yang meninggalkan jejak tantangan menerima pengungsi, tetapi juga dalam konteks Indonesia perlu dimaknai dalam kaitannya dengan toleransi dengan saudari saudara kita yang Muslim yang sedang menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Kebersamaan ini, bagi saya sangat penting, seakan-akan kita satu dan sama dipanggil untuk merenungkan makna puasa di tengah krisis global ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun