Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ada 5 Pendekatan dan Solusi Alternatif dalam Upaya Mengatasi Klitih

8 April 2022   04:08 Diperbarui: 9 April 2022   03:46 2122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaku klitih bawa celurit satu meter mengejar sasarannya dari Kabupaten Sleman hingga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelaku yang beberapa di antaranya adalah pelajar beraksi hingga melukai dua orang. Foto: Kompas.com/Dani Julius

Ya, bisa dikatakan usia pelajar itu memang sukanya adu otot daripada adu otak. Nah, bagaimana caranya supaya klitih itu bisa dihindari. Berikut ini ada beberapa pendekatan dan solusi yang penting:

Ilustrasi tentang ada 5 pendekatan dan solusi alternatif dalam upaya mengatasi klitih | dokumen diambil dari: purworejo24.com
Ilustrasi tentang ada 5 pendekatan dan solusi alternatif dalam upaya mengatasi klitih | dokumen diambil dari: purworejo24.com

Ada 5 Pendekatan dan solusi yang penting dilakukan

Berangkat dari pengalaman pada masa itu, ada beberapa pendekatan yang menurut saya sangat ampuh meredakan gelora liar tawuran pelajar, yakni:

1. Sanksi dari pihak sekolah

Pada masa itu, kepala sekolah mengambil tindakan tegas dengan prinsip, siapa saja yang ketahuan melakukan aksi klitih, maka pada hari itu akan dikeluarkan dari sekolah.

Tidak hanya itu, sebelum pengembalian berkas ijazah dan dokumen lainnya, orangtua akan dipanggil menghadap kepala sekolah dan sidang para guru di sekolah.

Sanksi ini rupanya ampuh sekali dalam mencegah aksi klitih. Rupanya bahwa orangtua hampir tidak pernah tahu bahwa anak-anak mereka itu liar dan suka terlibat dalam aksi tawuran di jalan, di sekolah.

Tampaknya pelajar pada masa itu takut dengan sanksi seperti itu, sehingga sanksi itu sangat menolong, sekurang-kurangnya untuk menghindari klitih dengan menggunakan seragam sekolah dan logo sekolah.

2. Mengikuti latihan fisik dalam suatu perguruan pencak silat resmi

Saya masih ingat pada masa itu sempat bergabung dengan dua perguruan yang bagi saya sangat membantu bukan saja secara fisik, tetapi juga secara mental dan spiritual.

Melalui latihan fisik itu, mental akan dibina. Di sana akan dilatih tentang ketenangan, konsentrasi, kesabaran, tanggung jawab, menghargai orang lain, tidak mencari musuh dan sejumlah nilai positif lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun