Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Buah Kuwu dan Percikan Edukasi tentang Spiritualitas Kehidupan

8 Maret 2022   12:20 Diperbarui: 9 Maret 2022   08:10 3048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah kuwu dan percikan edukasi tentang spiritualitas kehidupan | Dokumen oleh Vita Jo.

Kuwu dan spiritualitas kehidupan

Beberapa point ulasan di atas menyadarkan saya pertama-tama tentang pesan spiritualitas atau pesan tentang cara hidup manusia dari tumbuhan kuwu itu sendiri. 

Ada beberapa yang bisa saya tangkap:

1. Kuwu adalah sejenis tumbuhan yang mengajarkan bagaimana bisa hidup bersama orang lain yang berbeda

Indonesia saat ini penuh dengan gejolak protes tentang diksi yang berbeda. Apapun maksud baik seseorang, tetapi jika itu berbeda dari diksi kelompok dan kepentingannya, maka semuanya akan dilihat dengan sudut pandang pertentangan.

Belum lagi sebagian masyarakat Indonesia saat ini larut dengan provokasi pelentiran ungkapan dan kalimat-kalimat para pejabat. 

Berangkat dari salah paham, kemudian menghubungkan dengan segala sesuatu yang tidak punya pesan damai, toleransi dan persatuan, maka yang terlihat cuma nafas kerusuhan, ancaman dan lain sebagainya.

Mengapa kita tidak melihat peran penting dari kehadiran orang lain?

Tumbuhan kuwu tentu tidak bisa menjalar tinggi dan berbuah, bahkan buahnya tidak akan dilihat orang jika tidak menyatukan dirinya dengan pohon dan bambu misalnya.

Perpecahan mulai terjadi, justru karena mata manusia semakin buta melihat kebaikan orang lain, bahkan karena ia buta melihat kebaikan saudaranya sendiri.

2. Kuwu menghasilkan buah yang memberikan kepuasan batin anak-anak

Hari-hari ini, saya menyaksikan banyak sekali pergulatan dunia yang semakin tidak tenang (unruhig). Dunia saat ini seperti sedang dilanda bencana kemanusiaan yang begitu dahsyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun