Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ada 7 Proses Menulis Sebagai Spiritualitas Mengevaluasi Diri

5 Maret 2022   16:55 Diperbarui: 7 Maret 2022   22:25 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih baik punya gambaran tertentu yang jelas, daripada seseorang tidak punya sama sekali gambaran tentang dirinya yang ia sadari.

6. Proses mengambil jarak dan koreksi

Setelah kesimpulan ditulis, seseorang perlu mengambil jarak tertentu untuk mengoreksi kembali keseluruhan tulisannya. 

Proses mengambil jarak (abstand) sangat penting untuk membuka kembali wawasan kritis dalam melihat dan menilai karya sendiri.

Untuk mencapai saat kritis itu, orang tidak boleh terlalu lelah dan jarak waktu tidak boleh terlalu dekat. Apalagi untuk suatu artikel yang cukup panjang.

Oleh karena itu, seseorang perlu minimal membutuhkan waktu 30-60 menit pause. Setelah itu, orang boleh membaca kembali dari awal untuk menemukan kesalahan penulisan, rumusan kalimat, bahkan logika berpikir yang belum enak dimengerti, struktur, kejelasan hubungan satu bagian dengan bagian lainnya.

Sejauh pengalaman pribadi, tahap ini saya lakukan dua kali, sampai sendiri merasa yakin bahwa sudah minimal sekali kesalahan penulisan dan logika eror di dalamnya. Sekalipun demikian, saya percaya tetap saja masih ada kesalahan dan kekurangan.

7. Proses penentuan judul final

Setelah dua kali membaca ulang tulisan secara keseluruhan, seorang penulis punya sense baru terkait judul tulisan. 

Judul yang aman, nyaman dan sesuai dengan isi tulisan bukanlah judul alternatif pada awal seseorang mulai menulis, melainkan setelah selesai dikoreksi.

Bisa juga bahwa orang tidak berubah pikiran untuk menentukan judul, tetapi perlu pula fleksibilitas dalam hal ini supaya judul benar-benar mewakili isi tulisan itu sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun