Lebih baik punya gambaran tertentu yang jelas, daripada seseorang tidak punya sama sekali gambaran tentang dirinya yang ia sadari.
6. Proses mengambil jarak dan koreksi
Setelah kesimpulan ditulis, seseorang perlu mengambil jarak tertentu untuk mengoreksi kembali keseluruhan tulisannya.Â
Proses mengambil jarak (abstand) sangat penting untuk membuka kembali wawasan kritis dalam melihat dan menilai karya sendiri.
Untuk mencapai saat kritis itu, orang tidak boleh terlalu lelah dan jarak waktu tidak boleh terlalu dekat. Apalagi untuk suatu artikel yang cukup panjang.
Oleh karena itu, seseorang perlu minimal membutuhkan waktu 30-60 menit pause. Setelah itu, orang boleh membaca kembali dari awal untuk menemukan kesalahan penulisan, rumusan kalimat, bahkan logika berpikir yang belum enak dimengerti, struktur, kejelasan hubungan satu bagian dengan bagian lainnya.
Sejauh pengalaman pribadi, tahap ini saya lakukan dua kali, sampai sendiri merasa yakin bahwa sudah minimal sekali kesalahan penulisan dan logika eror di dalamnya. Sekalipun demikian, saya percaya tetap saja masih ada kesalahan dan kekurangan.
7. Proses penentuan judul final
Setelah dua kali membaca ulang tulisan secara keseluruhan, seorang penulis punya sense baru terkait judul tulisan.Â
Judul yang aman, nyaman dan sesuai dengan isi tulisan bukanlah judul alternatif pada awal seseorang mulai menulis, melainkan setelah selesai dikoreksi.
Bisa juga bahwa orang tidak berubah pikiran untuk menentukan judul, tetapi perlu pula fleksibilitas dalam hal ini supaya judul benar-benar mewakili isi tulisan itu sendiri.Â