Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Program Bedah Rumah Butuh Survei Akurat dan Kepedulian Hati Pemerintah

9 Januari 2022   06:33 Diperbarui: 10 Januari 2022   00:55 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangunan rumah melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Provinsi Sumatera Barat.| Sumber: Dokumentasi Tim Komunikasi Publik BP2P Sumatera III/ Bagian Hukum Dan Komunikasi Publik Ditjen Perumahan Kementerian PUPR via Kompas.com

Jadi, dalam proses survei itu pihak pemerintah perlu memperoleh kejelasan data lapangan sesuai kategori masing-masing. Ya, ada tiga kategori yang ada di masyarakat desa:

  1. Kategori ekonomi menengah, namun rumah mereka tidak layak huni. 
  2. Kategori yang mampu secara ekonomi, tapi rumah tidak layak huni.
  3. Kategori tidak mampu dan rumah tidak layak huni.

Dari tiga kategori itu menurut saya, kategori yang layak memperoleh target adalah kategori ketiga dengan jumlah dana yang cukup diperhitungkan untuk sebuah rumah layak huni tanpa swadaya. Sedangkan dua kategori lainnya, saya kira harus berbeda dari kategori ketiga.

Demikian sorotan perspektif ini bertujuan untuk menawarkan solusi demi mendukung program pemerintah khususnya terkait dengan pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat. 

Program penambahan rumah layak huni memang sangat menguntungkan masyarakat dalam banyak aspek seperti pemerataan dan kesetaraan hunian yang layak, membangun kembali kesadaran kerjasama, gotong royong, solidaritas dan kepedulian. 

Meskipun demikian, tebersit juga tantangan dari kaum kecil yang tidak punya power suara kencang untuk menyuarakan kepentingan mereka yang sungguh tidak berdaya. 

Pada mereka yang tidak mampu meski sudah dibantu itulah yang tentunya perlu diperhitung dengan kebijakan praktis lainnya. Kepedulian dan nalar hati mungkin akan menjawab kerinduan masyarakat yang memang tidak mampu secara ekonomi dan rumah mereka sudah tidak layak dihuni.

Salam berbagi, ino, 9.1.2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun