Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal Pohon dan Buah Sukun di Flores

5 Januari 2022   06:13 Diperbarui: 6 Januari 2022   03:17 6194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biji Sukun di Flores | Dokumen pribadi oleh Vita Jo

Keuntungannya adalah orang tidak perlu menggoreng biji sukun dengan menggunakan minyak. Ya, nggak harus mikir minyak goreng mahal.

Sederhana sekali, orang hanya butuh suhu panas saja dan dalam beberapa menit saja sudah matang dan boleh dimakan. 

Saya masih ingat ketika bencana alam melanda Flores tahun 1988, di pasar ditemukan banyak sekali biji sukun yang dijual. Biji sukun telah menjadi ekonomi pilihan di saat sulit.

Bahkan penjual-penjual itu sudah memanjakan pembelinya, biji sukun sudah dikupas bersih, kemudian dibungkus dalam plastik, ya mirip seperti biji kacang goreng, namun rasanya lebih enak biji sukun.

Oleh karena cita rasa enak, manis dan mudah mengolahnya, maka tidak jarang anak-anak sekolah seusai sekolah target utama mereka adalah mencari biji sukun. 

Indahnya bahwa setelah digoreng, anak-anak sekolah duduk bersama dengan orangtua mereka makan sambil berebutan memecahkan biji sukun.

Biji Sukun di Flores | Dokumen pribadi oleh Vita Jo
Biji Sukun di Flores | Dokumen pribadi oleh Vita Jo

Biji sukun punya cangkang yang sangat tipis kira-kira 0,5 mm, namun ketika digoreng, maka cangkang itu menjadi mengeras dan orang harus menggunakan kuku untuk membukanya. 

Ada pula cara sederhana yang disebut dengan nama gura tere atau cara mengupas dengan menggiling biji sukun yang sudah digoreng dengan bahan yang lebih keras.

Setiap kali makan buah Nus di Jerman, yang mana cara memecahkannya dengan alat khusus, saya selalu ingat kembali masa kecil saat berjuang membuka cangkang biji sukun dengan menggunakan kuku. 

Andaikan sukun itu ada di Jerman, pasti mereka sudah menciptakan alat kupasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun