Nikmatnya makan biji sukun itu saat duduk bersama di rumah atau bersama teman-teman sekolah.Â
Ya, itu sebuah kenangan indah yang tidak bisa dipisahkan dari cerita makan biji sukun. Biji sukun dalam bahasa Ende disebut "esa tere."
Orang-orang tua dulu sering ngeledek anak-anak mereka dengan ucapan seperti: Kai ata ka Tere, uzu ngeze atau siapa yang makan biji sukun, maka kepalanya akan ada lekukan.
Itu trik orangtua, agar anak-anak mereka tidak boleh makan terlalu banyak biji sukun, supaya mereka punya kebagian yang lebih banyak. Ada-ada saja orang tua dulu.Â
Buah sukun termasuk jenis buah yang juga enak dimakan, ya mirip seperti buah Nangka. Cuma buah sukun jauh lebih kecil dan lebih ringan. Namun, struktur pada bagian dalamnya tampak sangat mirip. Bahkan aromanya juga mirip, terasa harum mewangi.
Umumnya buah sukun enak dimakan kalau buahnya dibakar dulu. Saya pernah menikmati betapa enaknya buah sukun yang dibakar kemudian dimakan sambil mengumpulkan biji-bijinya untuk diproses selanjutnya.
2. Batang pohon sukun sebagai papan dinding rumah
Selain buah sukun yang enak dimakan oleh penduduk Flores, sebagian orang di sana juga menggunakan pohon sukun untuk beberapa keperluan hidup mereka.Â
Batang kayu sukun bisa menjadi bahan untuk papan cor bangunan, atau bahkan papan untuk dinding rumah kayu.
Ternyata tidak hanya itu, dalam konsep penduduk asli yang masih sangat kuat dipengaruhi tradisi  mereka, sering diceritakan pula bahwa kulit pohon sukun bisa menjadi bahan untuk dinding rumah yang sangat kuat.Â
Kulit pohon sukun yang masih muda dikuliti, kemudian direntang hingga lurus dan dijemur hingga sungguh-sungguh kering.Â