Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dilema Antara Kebebasan Berpendapat, "Wartawan Kaleng-kaleng" dan Scamadviser

16 Desember 2021   14:43 Diperbarui: 18 Desember 2021   16:23 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi tentang dilema antara kebebasan berpendapat, wartawan kaleng-kaleng dan scamadviser | Dokumen diambil dari: qureta.com

Di sana ada perbedaan warna, Trustcore paling rendah itu berwarna merah dengan kisaran angka 1-40-an dan terlihat pula satu kalimat kecil: "Reported as unsafe by Trend Micro" mungkin itu dewa bohong. Lalu ada juga Trustscore berwarna kuning berkisar antara 50-70 dengan tulisan: "This website may be risky." Kemudian Trustscore berwarna hijau 80-100. 

Pada angka 80-90 tertulis, "High trust rating. This site looks safe to use atau juga "Likely to be legit. Trust rating is high." Sedangkan angka 100 Trustscore tertinggi akan terlihat tulisan, "The trust rating is high. Might be safe.

Menariknya bahwa fasilitas itu dilengkapi dengan beberapa penjelasan mengapa trustscore seperti itu dan fakta tentang media online itu sendiri. Scamadviser bagi saya merupakan satu fasilitas untuk memotivasi dalam mengolah informasi berkaitan dengan aktivitas tulis menulis berita.

Demikian ulasan terkait dengan dilema antara kebebasan berpendapat dalam tegangan terkait fenomena "wartawan kaleng-kaleng" dan scamadviser. Kebebasan berpendapat perlu dilandasi dengan nilai-nilai kebenaran, tanggung jawab dan keamanan bagi orang lain. Tanggung jawab pribadi pengguna media sosial saat ini memang sangat dibutuhkan dan pendidikan nilai untuk generasi yang akan datang tidak boleh dilupakan. 

Bagaimanapun juga tulisan ini hanya merupakan sorotan perspektif pribadi terkait fenomena sosial yang muncul belakangan ini dan tentunya belum merupakan gagasan yang lengkap. Oleh karena itu, tanggapan dan analisis lain dari siapa saja terkait tema kebebasan berpendapat, wartawan, media online akan sangat berguna khususnya bagi masyarakat Indonesia seluruhnya.

Salam berbagi, ino, 16.12.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun