Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bukan Cuma Cita Rasa, tapi Juga Ada Rahasia dari Seni Hidangan

13 Oktober 2021   04:07 Diperbarui: 13 Oktober 2021   04:10 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan lupa mengubah suasana bosan makan di rumah dengan cara mengubah penampilan piring makan sehari-hari di rumah. 

Rasa dan seni hidangan seringkali jarang hadir bersama dalam satu kesempatan makan bersama, khususnya dalam konteks makan bersama di rumah. Rasa dan seni hidangan seakan-akan menjadi syarat mutlak untuk konteks yang lebih elit dan bukan dalam konteks sehari-hari.

Padahal siapa saja membutuhkan cita rasa yang enak dan juga seni hidangannya. Anehnya, kenapa orang tidak menghadirkan dua hal itu dalam konteks sehari-hari di rumah masing-masing? Seberapa sulit untuk menghadirkan cita rasa dan seni hidangan secara bersamaan?

Tentu, bukan hal yang sulit untuk menghadirkan dua aspek yakni cita rasa dan seni hidangan. Lalu mengapa tidak diperhitungkan? Nah, tulisan ini mungkin memberikan jawabannya, mengapa orang perlu memperhitungkan cita rasa makanan dan juga aspek seni hidangan itu.

Cita rasa dan seni hidangan itu ternyata bisa membangkitkan selera makan

Saya masih ingat tentang suatu hari saya diundang ke pesta pernikahan Jane dan Dony. Rabu, 29 September 2021 telah menjadi hari indah dalam bingkai kenangan bersama Dony dan Jane juga bersama keluarga mereka.

Momen pernikahan mereka memang pasti menjadi saat istimewa yang menyenangkan. Di sela-sela begitu banyak momen indah pada hari itu, terbersit kekaguman saya pada suatu hidangan awal pada makan siang hari itu.

Ya, sebuah hidangan pembuka (Vorspeise) dari ikan Salmon yang didekor sekian indah. Hidangan itu membuka cakrawala berpikir hingga melahirkan tanya, mengapa orang lebih suka makan di restaurant daripada makan di rumah sendiri?

Bosan dengan suasana yang sama? Ataukah ada alasan lainnya? Saya yakin bahwa tidak jarang orang melupakan aspek cita rasa dan seni hidangan yang mesti harus hadir bersama-sama.

Bisa jadi kebosanan rumah tangga terjadi karena dalam keseharian di rumah unsur cita rasa dan seni hidangan itu tidak pernah ada. Oleh karena itu, tidak jarang orang lebih merasa nyaman dan indah, bahkan ada letupan perasaan lainnya kalau pergi dari rumah.

Siapakah yang melarang bahwa cita rasa dan seni hidangan itu bisa dihadirkan di rumah sendiri? Yakin deh, tidak ada yang melarang untuk hal baik itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun