Senioritas mesti dibuktikan dengan pengalaman dan tanggung jawab; tentu bukan dengan menggunakan otoritas yang superior, yang mudah mengabaikan hormat, namun menghormati kesetaraan.
Pengalaman di tempat kerja bersama orang-orang yang sudah lama bekerja lebih dari 5 sampai 30 tahun pada tempat yang sama, menjadikan kata senioritas adalah kata penting yang bisa mendatangkan decak kagum dari sudut pengalaman seseorang dalam suatu tugas.
Decak kagum sebagai bentuk apresiasi kepada teman kerja yang senior itu bukan untuk senioritas mereka berubah menjadi superioritas yang harus diakui, tetapi lebih karena pengalaman-pengalaman konkret mereka yang perlu ditiru dan dihayati.
Pengalaman-pengalaman istimewa yang mendatangkan kekaguman itu, tentu berkaitan dengan tanggung jawab praktis mereka setiap hari.
Karena itu, konsep tentang senioritas itu bukan terletak pada lamanya waktu bekerja di sebuah perusahan, tetapi juga tidak terlepas dari tanggung jawab dan loyalitas kerja mereka.
Pengalaman di tempat kerja saya di Jerman menunjukkan terdapat 4 dimensi penting terkait senioritas yang anti superioritas, antara lain:
1. Memotivasi: Lakukan segala sesuatu setahap demi setahap (schritt fuer Schritt)
Kata-kata "lakukan segala sesuatu setahap demi setahap" itu datang dari para senior.Â
Artinya bahwa teman kerja yang senior tidak menunjukkan diri mereka sebagai seorang senior yang super dalam segala hal, tetapi juga pribadi yang membiarkan orang lain belajar mengambil langkah sendiri.
Schritt fuer Schritt di sini mengandung pengertian bahwa seorang senior memberikan kepercayaan tanpa menuntut bahwa sebagai orang baru harus belajar dari yang senior.