Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Padang Fiksi Perjumpaan Ringelblume dan Idul Adha

21 Juli 2021   12:12 Diperbarui: 21 Juli 2021   12:29 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada yang bisa sepertimu. Engkau satu-satunya Ibrahim, Bapa panutan kami. 

Engkau bagaikan Ringelblume yang punya daya pikat merasuk mata para peziarah hingga datang semakin mendekatimu.

Idul Adha saat kami kembali mengenang cerita Allah ganti korban bukan Ismail, tapi domba. Suatu pengorbanan karena cinta.

Domba setia yang Engkau sediakan bukan cuma untuk diri sendiri saja, melainkan untuk berbagi dengan yang berkekurangan. 

Allah cinta, Ibrahim iman dan Ismail pasrah setia dan ikhlas tidak terlupakan saat kami merayakan Idul Adha setiap tahunnya.

Tak peduli krisis dan ketakutan, pembatasan dan jaga jarak; berbagi dengan yang susah dan berkekurangan rasanya mutlak ada.

Idul Adha dari percikan aroma Ringelblume di padang dusun Gross Zimmer Jerman telah menetap dalam bingkai kenangan.

Mekar sebelum, pada dan setelah Idul Adha.

Wahai Ringelblume, apakah hadirmu untuk memberi harapan bagi kami yang tengah saling menjauh dari sesama?

Adakah aromamu mengobarkan gelora cinta kami pada sesama tanpa peduli dari mana dan siapa orangnya?

Ringelblume, katakan sesingkat mungkin jika engkau memang jatuh cinta pada Idul Adha? Dari kesunyian padang Ringelblume terbersit suara sunyi: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun