Ringelblume nama asing dalam tata bahasa ku. Asing namanya, namun suka warna dan ceritanya.
Ia mekar di musim panas. Aku menjumpainya pada hari sebelum saat Idul Adha.
Tak sangka jumpai jutaan kembang di padang dengan senyum merah di tengah hijaunya harapan krisis berakhir segera.
Tak peduli kapan berakhir covid19, yang penting aku tersenyum di musim panas untuk menyambut Idul Adha dan saudara-saudara di Indonesia.
Tersenyum di musim panas, bagaikan menyongsong Idul Adha di tengah krisis covid19. Merah cerah di tengah padang harapan.
Berdiri mekar menghadap angkasa tak kenal keluh lelah.
Tuhan ganti yang terbaik karena iman, bukan Ismail korban tujuan. Ibrahim bapa beriman mekar, merah hingga sekarang.
Jutaan manusia menyebut namamu sambil menengadah ke langit di atas, sujud karena pasrahmu dulu tinggalkan kami cerita hingga kekinian.
Keterbukaan hatimu pada Allah tak beda dengan Ringelblume yang mekar di tengah terik musim panas di Eropa.Â
Pasrah dan menyerahkan putera terbaik  Ismail  jadi korban hingga Allah tidak tega melihat iman yang mekar begitu indah di tengah padang harapanmu saat itu.