3. Daun Tej Patta
Daun ini bagi saya begitu unik terkait aromanya. Pada waktu makan siang, saya mendapatkan daun Tej patta. Karena dari keunikannya itu, saya menyimpannya sampai setelah makan untuk dibersihkan. saya membawa daun Tej Patta ke kamar saya.Â
Coba bayangkan sudah berulang kali saya mencuci dengan air panas dan mengeringkannya, namun aromanya tetap saja terasa, bahkan ngencang buanget gitu.Â
Lucunya bahwa tiga teman orang orang India yang serumah dengan saya tidak tahu apa namanya, bisa dimengerti sih karena jarang memasak dan hanya tahu bahwa rupa seperti itu adalah bumbu masakan.Â
Saya sangat yakin bahwa di Flores ada tumbuhan itu, cuma orang tidak tahu dan bahkan tidak pernah menggunakannya sebagai bumbu masakan. Fungsi untuk memberi aroma harum pada daging ayam dan nasi.Â
Saya akhirnya membayangkan andaikan benar ditemukan di Indonesia daun Tej Patta, maka terbuka kemungkinan bagi siapa saja untuk coba menggunakannya sebagai bumbu masakan. Lagi-lagi, betapa penting dan berartinya belajar dari keunikan orang lain, agar apa yang dianggap biasa di tanah sendiri berubah menjadi luar biasa.
4. Biji jambu mente
Biji jambu mente bagi saya sebenarnya sama sekali tidak unik karena di Flores banyak sekali ditemukan pohon Mente, bahkan harga Mente tidak selalu bagus. Kadang orang bisa menemukan biji Mente itu seperti terbuang di jalan, hanya menjadi makanan kelelawar.Â
sih memang enak dan renyah.Â
Kenapa sih, biji Mente ditempat saya itu tidak dipakai untuk diolah jadi bahan makanan, selain dijual dengan harga yang murah meriah? Bahkan hingga sekarang tidak tahu dibawa kemana dan dipakai untuk apa?Â