Tak hanya itu, beberapa tahun lalu, di Jerman pun rumah penduduk rusak karena diterpa angin badai. Tanpa membela negeri Indonesia, saya melihat secara keseluruhan bahwa bencana serupa terjadi di mana-mana di seluruh dunia tentunya.Â
Meskipun demikian, dalam ulasan ini saya lebih tertarik dengan kata-kata musisi Indonesia Ebiet G. Ade dalam satu baitnya. Cuplikan syair yang menyentuh hati saya:Â
"Anak menjerit-njerit
Asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah."
Merenungkan syair lagu Ebiet itu dan melihat foto dan video yang beredar sejak kemarin, saya akhirnya bertanya:
Mengapa bencana itu selalu menakutkan dan langkah apa yang penting dipikirkan?
1. Momen terjadinya yang sama sekali tidak bisa dikendalikan oleh kemampuan manusia
Siapa sih yang bisa menahan hujan? Siapa yang bisa mengalihkan tiupan badai? Tentu tidak ada satupun yang bisa melakukan itu. Nah, jika demikian, apa yang penting agar orang bisa meminimalisir dampak dari bencana? Tentu setiap orang punya jawaban. Karena itu, saya coba menawarkan gagasan yang mungkin bisa menolong untuk hal itu.