Business Continuity Plan dan Strategic Team Alignment
Dampak pada sektor bisnis selama pandemi di antaranya adalah sulitnya rantai pasokan, pembatasan karyawan untuk beraktivitas, daya beli masyarakat yang menurun, hingga kebangkrutan terjadi pada banyak perusahaan akibat COVID-19 ini. Banyak produksi terhenti karena bahan baku tidak tersedia dan uang tunai yang tersedia terbatas.
Dari aspek operasional perusahaan, pandemi ini akan mendorong perusahaan memberikan perhatian untuk memeriksa dan memantau kesehatan karyawan dan mengurangi interaksi antar manusia. Banyak upaya-upaya untuk melindungi kesehatan berupa pembatasan pergerakan berakhir pada kemerosotan ekonomi.
Apa yang harus dilakukan perusahaan?
Pertama adalah business continuity plan. Business continuity plan ini dikembangkan banyak perusahaan dalam rangka meminimalkan operasional, meningkatkan efisiensi, dan mengamankan pemasukan.
Kedua adalah strategic team alignment. Perusahaan perlu menyelaraskan semua gerak perusahaan dalam mendukung berbagai upaya perusahaan untuk bertahan selama krisis.
Business continuity plan ini akan menjadi rujukan perencanaan perusahaan dalam berbagai skenario yang dihadapi. Strategic team alignment sangat penting untuk perusahaan memastikan semua tim dan sumber daya bergerak dalam persepsi yang sama untuk mencapai tujuan jangka pendek bersama.
Resiliensi dan Efisiensi
Budaya perusahaan menjadi sangat penting selama krisis. Dua value yang harus diinternalisasi perusahaan adalah resiliensi dan efisiensi.
Resiliensi adalah kemampuan untuk beradaptasi dan tetap teguh dalam situasi sulit. Tiga kunci untuk membangun resiliensi dalam mempersiapkan hari esok adalah memahami perilaku baru pelanggan, investasi dalam transformasi digital, lincah dalam eksekusi.
Dalam konteks investasi, Investor akan sangat memperhatikan resiliensi dan menyusun secara strategis bagaimana mereka mengevaluasi resiliensi perusahaan. Dengan demikian, banyak perusahaan akan memasukkan resiliensi sebagai prioritas mereka.