Mohon tunggu...
Bobby Junaidi
Bobby Junaidi Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang Apa Saja

Gue tuh orangnye ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membuka Mata Batin

7 Januari 2019   22:22 Diperbarui: 7 Januari 2019   22:28 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulit memasuki wilayah filsafat tanpa modal pengetahuan sepicispun. Misalnya, kenapa pesawat itu bisa terbang?

Tokoh filsuf Jawa bernama Ronggo Warsito pernah bilang kalau nanti, manusia bakal bisa terbang menggunakan burung besi. Hasil perenungan ini kemudian ditelaah lebih jauh dan dikembangkan. Hasilnya, kita kenal pesawat terbang.

Dengan mata, doi beliau, Ronggo Warsito, memperhatikan struktur tubuh burung.
"Kok bisa terbang?" Begitu tanyanya lantas pertanyaan itu terus membatin.

Setelah dipahami betul-betul struktur tubuh burung itu, Ronggo Warsito yakin betul kalau nanti di masa datang, manusia pasti bisa menciptakan benda yang mirip burung tadi. Dan sekarang,  BJ Habibie menjadi salah satu orang yang mewujudkan hasil perenungan itu.

Persoalannya, kenapa manusia begitu ngototnya ingin melihat pengurus tiap item makhluk atau benda yang ada di alam raya ini?

Kenapa manusia tak ingin mencapai hal yang lebih jauh dari itu yakni, merasakan keberadaan pengurus-pengurus itu? Tentu dengan metode yang benar-benar tepat.

Dari mana bisa didapat metode itu?

Pergilah ke agama masing-masing. Pelajari tiap kata yang disampaikan kitab sucinya masing-masing l, sebab di sana mengandung misteri yang harus dipikirkan dan direnungkan. Teguhkan perasaan bahwa ini adalah sumber keyakinan yang dipakai untuk menelaah semua misteri itu.

Sinkronkan antara tiap kata dalam kitab suci itu dengan ilmu pengetahuan yang ada, hingga mengantarkan diri pada filsafat sebagai induk ilmu dan berujung pada keinsyafan diri sendiri.

Tiap tahapannya tak bisa diekstrak kemudian dijadikan kapsul kemudian ditelan begitu saja dan merasakan hasilnya. Harus juga mengalami dan merasakan kemudian merenungkan tiap tahapannya. Ntah harus berapa lama.

Ini artinya, kitab suci diperuntukkan bagi orang-orang yang berpikir. Apakah menjadi Kristen harus pakai Injil? Apakah menjadi Muslim harus pakai al-Qur'an? Saya rasa engga begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun