Kalau ada ya silahkan, jika luka dan berurai air mata yang engkau sampaikan,
Maka kupastikan aku akan bertanya sampai ke pada akar-akarnya. Tak takut dan sangat berani.
Siapakah biangkerok dibalik luka yang kau derita itu?
Untuk apa berbuat seperti itu?Â
Kemanakah mereka?Â
Takut, kabur, dan hilang?Â
Hehe, pecundang! Haha basi!
Aku tak mau kau sendiri dalam keramaian namun terasa sepi, dalam ruang-ruang lampu orang-orang memuja nafsu, dalam gelap dan pekatnya malam mulai cari mangsa dan sensasi. Sendiri itu menakutkan. Dan menyakiti perlu dipertanyakan kewarasannya.
Jangan pernah melahirkan dan meninggalkan kenangan yang membunuh akal sehat. Tetap waras dan tebarkan kebaikan tanpa harus ada kamera.
Bisa kan? Ya dibuat bisa.Â
Dirumah ibadah juga kami masih saja saling menghakimi, tolong maafkan kami ya Tuhan.