Mohon tunggu...
Ingatan Sihura
Ingatan Sihura Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kebersamaan keluarga suatu kebahagiaan sejati.

If You Don't Learn, You Will Die (Jika Engkau Tidak Belajar, Maka Engkau Akan Mati). Sering Membaca, Sering Menulis Bicara Teratur. Menulis adalah satu minat yang ingin diaplikasikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pro dan Kontra Budaya Tandu dalam Budaya Nono Niha

2 September 2021   19:29 Diperbarui: 2 September 2021   19:43 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah menguraikan beberapa hal di atas, maka penulis hendak memberikan catatan akhir dari pro kontrak terkait budaya tandu dalam Budaya Nono Niha. 

Tentu penulis berharap bahwa ini bukanlah klarifikasi final tetapi ini bisa memberi gambaran akan apa yang ada dalam budaya Nono Niha. Catatan akhir yang penulis maksudkan adalah sebagai berikut:

  • Dari beberapa informasi yang penulis temukan, kehadiran Misionaris Protestan ke daerah Nias sejak dahulu melihat budaya sebagai bagian dari kegiatan kekafiran. Dari pandangan inilah dalam kebiasaan protestan di daerah Nias, sulit kita temukan kegiatan yang berbaur kebudayaan. Dalam hal ini, tidak bisa disalahkan bahwa para saudara yang dari Gereja-Gereja Protestan tidak bisa melihat secara keseluruhan budaya itu sendiri.
  • Lewat peninggalan para leluhur Nono Niha yakni dalam bentuk batu megalitikum, osaosa ni'obh, menunjukkan bahwa budaya tandu memang budaya Nono Niha yang sudah lama tidak dilakukan lagi.
  • Ono Niha Katolik yang merupakan bagian dari Kebudayaan Nono Niha itu sendiri tidak juga disalahkan karena mengatakan bahwa budaya tandu itu adalah budaya Nono Niha yang juga memang benar budaya Nono Niha. Namun karena hanyalah umat Katolik yang hingga saat ini melestarikannya, sebenarnya sangatlah kita sambut baik. Menandu seorang Uskup ketika memasuki daerah Nias sungguh merupakan bagian dari penghayatan iman kekatolikan yang masih membudaya. Hal inilah yang sering disebut sebagai Inkulturasi.
  • Ono Niha Katolik yang menyambut Uskupnya dengan cara ditandu, juga menunjukkan penghayatan iman orang Katolik Nias yang menyambut Yesus yang memasuki kota Yerusalem. Uskup yang disambut dan merupakan pimpinan Ono Niha Katolik juga akan bertahta di Katedranya memberikan penggembalaan kepada Ono Niha Katolik.

Semoga Bermanfaat.

Ya'ahowu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun