Sebagai mahasiswa yang merupakan agen perubahan, keteladanan Mahatma Gandhi dalam memimpin diri dan menjunjung tinggi nilai-nilai etik memberikan inspirasi penting dalam upaya pencegahan korupsi.
Beliau menekankan integritas, kejujuran, dan keberanian moral sebagai fondasi dalam setiap tindakan, yang relevan bagi mahasiswa untuk memulai perubahan dari diri sendiri. Dengan menerapkan prinsip self-leadership, mahasiswa dapat membentuk pola pikir kritis dan perilaku antikorupsi dalam lingkungan akademik maupun masyarakat, menjadikan mereka teladan bagi generasi mendatang.
Selain itu, mahasiswa memiliki peran strategis dalam mengintegrasikan etika ke dalam perjalanan karir mereka di masa depan. beliau menunjukkan bahwa keberhasilan sejati tidak hanya diukur dari hasil, tetapi juga dari proses yang ditempuh dengan jujur dan penuh tanggung jawab. Dengan menjadikan etika sebagai pedoman dalam setiap keputusan dan tindakan, mahasiswa dapat menciptakan perubahan positif di dunia profesional.
Dengan cara ini, mahasiswa tidak hanya menjadi agen perubahan dalam pencegahan korupsi, tetapi juga pionir dalam membangun budaya kerja yang berlandaskan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan keberlanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Franky, & Astrika, L. (2019). Pemikiran Politik Mahatma Gandhi Tentang Ahimsa dan Satyagraha Terhadap Kekerasan Struktural di Indonesia. E-Journal UNDIP, 5-8.
Joyo, P. R. (2019). Mengenal Mahatma Gandhi dan Ajarannya. E-Journal IAHN Tampung Penyang, 2-18.
Poerbasari, A. S. (2007). Nasionalisme Humanitis Mahatma Gandhi. UI Scholars Hub, 173-192.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H