Di musim semi berikutnya, kami menemukan danau yang cantik, yang dikelilingi oleh hutan lindung. Penghuni danau dan hutannya tidak banyak dan bervariasi seperti milik rimba kathulistiwa tapi keberadaan kita sangat dihargai oleh manusia-manusia yang hidup disekitarnya.
„Sebulan kemudian, untuk pertama kalinya, kau menghirup udara yang bersih ini, anakku“. „Juga, sekarang kau mengerti mengapa kita sampai di negeri ini“.
„Sampai kapan kita harus menetap disini bu?“
„Sampai musim gugur, nak. Setelah itu kita harus berpindah ke selatan dimana temperaturnya lebih hangat“.
„Mainlah bersama ayahmu!, Ibu mau beristirahat sejenak“ pinta Ibu sambil melepas pelukkannya lalu berjalan ke arah rerumputan di tepi danau.
„Iya bu“ Jawabku, dan bergegas berenang mendekati ayah yang sedang asyik mencari serangga air.
„Ayah! … ayah!“ panggilku dengan ceria.
Â
---000---
Â
Keterangan: