Mohon tunggu...
Indra Wardhana
Indra Wardhana Mohon Tunggu... Konsultan - Managing Director

Bertanggung jawab terhadap pengembangan usaha bisnis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kritik terhadap Politikus Indonesia ! (Otto Von Bismarck)

17 Desember 2024   10:57 Diperbarui: 17 Desember 2024   11:00 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan menciptakan narasi politik. Namun, dalam konteks Indonesia, media sering kali terjebak dalam permainan politik yang sama.

4.1 Sensasionalisme Berita

Media sering kali lebih fokus pada berita sensasional daripada berita yang mendidik. Hal ini dapat memperburuk persepsi negatif terhadap politisi dan menciptakan ketidakpastian di kalangan publik. Ketika media tidak menjalankan tugasnya dengan etis, karakter individu dalam politik semakin tergerus.

4.2 Jurnalisme Investigatif yang Lemah

Kurangnya jurnalisme investigatif yang kuat juga menjadi masalah. Banyak skandal besar tidak terungkap karena kurangnya keberanian dari jurnalis untuk mengeksplorasi fakta-fakta yang tidak nyaman. Ini memberikan ruang bagi politisi untuk terus beroperasi tanpa pengawasan yang memadai.

5. Kesimpulan

Peringatan Otto Von Bismarck bahwa "politics ruins the character" sangat relevan dalam konteks politik Indonesia. Korupsi, politik uang, dan manipulasi informasi menunjukkan bagaimana karakter individu dapat tergerus oleh tuntutan politik. Untuk membangun kembali kepercayaan publik, penting bagi semua pihak---baik politisi, media, maupun masyarakat---untuk berkomitmen terhadap praktik politik yang etis dan transparan.

Membangun budaya politik yang sehat memerlukan perubahan mendasar dalam cara pandang terhadap politik dan pemimpin. Hanya dengan cara ini, kita dapat melindungi karakter individu dan memastikan bahwa politik berfungsi sebagai alat untuk kebaikan bersama, bukan sebagai sarana untuk merusak integritas.

Teori di atas, terkait dengan fakta Sosok di bawah ini :

 

Joko Widodo: Etika dan Prinsip Seorang Pemimpin Tingkat Dunia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun