Keadaan seperti itu merupakaan keadaan yang pertama kali dialami Weli, semenjak bertahun-tahun bersahabat dengan Siska.
Dia memutuskan untuk keluar mobil, dan meroko. Membiarkan Siska sendiri, menangis di dalam mobil.
Tak lama, Siska medongakan kepalanya dari jendela sambil memberikan tanda pada Weli untuk kembali masuk dalam mobil.
Melihat itu, Weli juga bergegas mematikan roko, dan masuk ke dalam mobil.
"Beres?"Â tanya Weli sambil menutup pintu mobil.
"Kenapa si lu pergi?"
"Gua mesti gimana?"
"Diem aja di sini, di samping gua,"
Weli tidak memberikan jawaban, dia fokus saja merogoh uang receh dari sakunya, untuk membayar parkir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H