Selalu ada saja yang diperdebatkan, untuk urusan yang bahkan bagi kebanyakan pasangan dinilai sepele.
"Begini ya Mas, kita kan udah sepakat yah. Aku lanjut kerja meski pindah area juga restu kamu juga kan,"
"Bukan soal dimana kamu kerja. Aku gak masalah,"
"Terus?,"
"Setidaknya komunikasi bisa lancar dong, itu aja,"
"Memang selama ini kurang lancar gimana maksud kamu?,"Â
Suami Siska terus mendesak komunikasi yang mereka lakukan selama ini tersumbat, tidak selancar seperti awal-awal Siska pindah kerja.
Sedangkan Siska punya asumsi yang sebaliknya, bahkan beranggapan komunikasi mereka baik-baik saja, tidak ada sumbatan apa-apa.
Sekalipun misalnya telat-telat membalas pesan, Siska hanya meminta pengertian-tertanda dia sedang dalam keadaan sibuk menuntaskan pekerjaannya.
"Sis, menurut gua komunikasi itu penting sih, apalagi untuk hubungan rumah tangga," jelas Weli, membuka pembicaraan setelah makan siang menuju ke kantor mereka. Â
"Siapa yang bilang gak penting? Gua juga anggap penting ko, dan gua juga se-optimal mungkin jaga itu Wel,"Â