Mohon tunggu...
Indrasalam17
Indrasalam17 Mohon Tunggu... Guru - Guru /Institut Teknologi bisnis dan kesehatan muhammadiyah tulungagung

Seorang pendidik yang fokus pada bidang Science dan Kimia. Semoga Bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Intip Keseruan PPG Prajabatan 2023: Calon Guru Profesional Dibekali Nilai-nilai Kebhinekaan Melalui Program Wawasan Kebhinekaan Global

12 Januari 2024   17:50 Diperbarui: 12 Januari 2024   17:58 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumen pribadi penulis

Salah satu keunikan dunia yang berwarna terletak pada keberagaman manusia. Setiap individu adalah berharga. Ia melengkapi lukisan besar kehidupan. Berbagai warna kulit, bahasa, dan kepercayaan saling bersatu membentuk harmoni yang memukau. Seperti pelangi yang terdiri dari warna-warna yang berbeda, manusia dari segala penjuru dunia menambah keindahan dan kekayaan pada lanskap sosial.

Bukan hanya manusia, alam juga turut menyumbangkan palet warna yang menakjubkan. Dari birunya langit hingga hijau rimbun pepohonan, alam menciptakan keindahan yang tiada tara. Satu matahari terbenam dengan warna-warna yang memukau menciptakan panggung yang sempurna untuk merenung dan bersyukur atas kebesaran Sang Pencipta.

Selain keberagaman sosial dan alam, dunia yang berwarna juga menggambarkan kreativitas manusia. Seni, musik, sastra, dan inovasi teknologi adalah ekspresi warna-warni dari pikiran dan imajinasi manusia. Sebuah kanvas putih menjadi masterpiece yang hidup dengan setiap goresan kuas dan nada melodi yang tercipta. Inilah daya tarik dunia yang berwarna, di mana setiap orang memiliki potensi untuk menambahkan nuansa baru dan menorehkan jejak kreativitasnya.

Namun, untuk menikmati keindahan dunia yang berwarna, diperlukan sikap terbuka dan penerimaan terhadap perbedaan. Sebagaimana warna-warna pelangi saling bersatu, demikian pula manusia perlu menyatukan keberagaman mereka. Menghargai, menghormati, dan saling belajar dari satu sama lain adalah langkah awal menuju masyarakat yang inklusif dan damai.

Dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup, dunia yang berwarna memberikan kita pelajaran berharga. Keberagaman adalah kekuatan, dan ketika semua warna bekerja bersama, dunia ini menjadi tempat yang indah untuk dihuni. Mari kita bersama-sama merayakan dunia yang berwarna, di mana keberagaman dan kreativitas adalah jembatan untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.

Topik 2 Negeri penuh Harmoni

Pada topik 2, mahasiswa calon guru profesional mempelajari tentang Negeri penuh Harmoni. Negara kita yaitu Indonesia terkenal dengan negara yang penuh keberagaman. Mulai dari pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke, suku bangsa dan kekayaan bahasa daerah. Walaupun Indonesia memiliki suku dan bahasa daerah yang beragam, kita tetaplah dipersatukan dengan bahasa persatuan yaitu Bahasa Indonesia. Dengan keberagaman yang mewarnai negeri ini, kita seharusnya merasa bangga karena dapat menikmati dan mengenal berbagai adat dan budaya dari suku yang berbeda. Pun dapat menikmati makanan daerah dari ujung pulau Sumatera hingga ke ujung timur Papua. Semuanya tersedia dengan penuh harmoni di negeri ibu pertiwi ini. 

Seperti pesan Presiden pertama Republik Indonesia yaitu Bapak Soekarno, "Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!." Jadi, kita sebagai calon guru profesional di masa depan serta warga Indonesia tentulah perlu disyukuri, memahami dan bekerja sama dalam satu cerita yaitu Indonesia. 

Menurut mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 3 mengatakan bahwa adanya diklat wawasan kebhinekaan global yang dilaksanakan oleh Universitas Negeri Malang pada program PPG Prajabatan gelombang 1 tahun 2023 ini sangatlah penting sebagai bekal menjadi calon guru profesional kelak agar dapat terus memupuk dan menumbuhkan sikap toleransi antar masyarakat Indonesia maupun global. Selain itu, diklat ini juga merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan melibatkan nilai-nilai kebersamaan, pentingnya pendidikan, dialog antarbudaya, serta komitmen dari berbagai pihak dalam masyarakat untuk mencapai tujuan yang sama yaitu keharmonian di Indonesia atau bahkan di tingkat global.

Topik 3

Pada topik 3, mahasiswa calon guru profesional mempelajari tentang damai dimulai dari diri yang menekankan bahwa pentingnya refleksi diri untuk mencapai kedamaian, yaitu proses introspeksi atau pemahaman mendalam tentang nilai-nilai, keyakinan, dan tindakan pribadi serta menyadari dampak tindakan dan sikapnya terhadap lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun