Dapat dilakukan dengan 3 strategi pembelajaran diferensiasi yaitu :
  a)  Diferensiasi Konten.
     Konten adalah  materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari murid berdasarkan kurikulum. Diferensiasi        Konten dapat dilakukan dengan:
- Menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam beragam format: buku, poster, video, audio, dsb.
- Memberikan teks yang lebih mudah untuk dibaca kepada siswa yang memang masih mengalami kesulitan memahami konsep.
- Memecah materi yang banyak menjadi bagian-bagian kecil sehingga lebih mudah dipahami oleh murid yang masih kesulitan.
- Membuat kosakata kunci dan definisinya.
- Memberikan teks bacaan dengan beragam topik.
  b)  Diferensiasi Proses
     Proses adalah kegiatan yang memungkinkan murid berlatih dan memahami atau memaknai konten. Diferensiasi Proses dapat          dilakukan dengan:
- Memberikan pendampingan atau tingkat dukungan yang berbeda bagi murid.Misalnya, siswa sangat mampu dapat bekerja hanya dengan pertanyaan pemandu, murid yang cukup mampu dapat bekerja hanya dengan diberikan contoh dan dapat melanjutkan bekerja mandiri, sedangkan untuk murid yang masih kesulitan dapat dibantu secara intensif
- Membuat kelompok belajar tambahan untuk mengajarkan kembali konten dengan cara yang baru atau lebih terbimbing bagi murid yang mengalami kesulitan.
- Memberikan kesempatan kepada murid untuk memilih apakah ia ingin membaca materi secara individu atau secara kelompok.
- Memberikan pilihan berdasarkan minat. Misal saat pelajaran sejarah murid diminta untuk menceritakan sosok pahlawan, murid bebas menentukan pahlawan yang ingin mereka eksplorasi.
- Memberikan pilihan murid mau bekerja sambil berdiri atau duduk. dll
    c) Diferensiasi Produk
      Produk adalah bukti yang menunjukkan apa yang telah murid pahami. Diferensiasi Produk dapat dilakukan dengan:
- Murid yang memerlukan bimbingan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai konten inti materi, yang cukup mahir dapat membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah sederhana, dan bagi peserta yang sangat mahir dapat membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks.
- Memberikan pilihan kepada murid  untuk memilih dalam menunjukkan pemahaman; lewat tulisan, lewat diagram, demonstrasi, lewat gambar, video dsb
4) Manajemen kelas yang efektif.
   Proses belajar dapat berjalan maksimal ketika guru menerapkan  manajemen kelas yang efektif karena manajemen kelas yang    efektif sangat menentukan kualitas kegiatan belajar mengajar. Ketika kualitas belajar dan mengajar baik, maka tujuan         pembelajaran juga akan tercapai dengan baik. Itulah mengapa seorang guru harus memiliki kemampuan manajemen kelas yang       efektif. Manajemen kelas dapat dimulai dengan membuat dan menyepakati keyakinan kelas bersama-sama
5) Penilaian berkelanjutan
Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada penilaian. Penilaian formatif memungkinkan guru untuk mengenal murid mereka dengan lebih baik, oleh karena itu, mereka dapat membuat keputusan terbaik demi menantang murid dengan tepat dan melibatkan murid dalam pembelajaran.