Inti dari Pembelajaran Berdiferensiasi adalah sejauh mana guru dapat memahami kebutuhan belajar murid-muridnya yang beragam. Bagaimana seorang duru dalam menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Yaitu :
a) Kesiapan belajar (readiness) murid
Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan tingkat kesiapan belajar murid mengharuskan guru untuk menilai pengetahuan awal dan menentukan apa yang telah murid ketahui dan di mana murid berada (Tomlinson, 2001).
Dalam melakukan identifikasi atau pemetaan kebutuhan belajar murid dari aspek kesiapan belajar murid alat yang disebut Equalizer yang diperkenalkan oleh Tomlinson (Tomlinson, 2001).
b) Minat murid
Minat adalah salah satu motivator penting bagi murid untuk "terlibat aktif" dalam proses pembelajaran (Tomlinson, 2001).
Tujuan melakukan pembelajaran yang berbasis minat, diantaranya adalah sebagai berikut:
- Cocokkan
      Minat memungkinkan guru mengaitkan murid dan membuat murid "terlibat" dalam pembelajaran
- Koneksikan
      Minat membantu mengkoneksikan materi pembelajaran dalam kehidupan pribadi murid
- Â Jembatani
      Minat menjembatani apa yang telah murid ketahui dengan pengetahuan yang baru
- Â Memotivasi