Â
Pertama, mereka mengaku bahwa Natuna Utara merupakan daerah penangkapan ikan milik China. Aktivitas penangkapan ikan sudah dilakukan "sejak dulu".
Â
Kedua, kapal-kapal nelayan itu berani masuk wilayah Indonesia karena mendapatkan pengawalan dari kapal coast guard China. Â
Â
Ulah China itu pun segera direspon oleh Pemerintah Indonesia. Pada 23 Juni 2016, Presiden Joko Widodo menggelar rapat kabinet terbatas di KRI Imam Bonjol, di perairan Natuna.
Â
Lewat agenda itu, Presiden Jokowi seolah mengirim sinyal kepada China. Bahwa Indonesia tidak akan membiarkan China mengklaim wilayah laut Indonesia.
Â
Sayangnya, sinyal itu diacuhkan oleh China. Sebab beberapa kali setelahnya, kapal-kapal nelayan China masih saja melakukan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia.
Â