Andi Merya Nur, Bupati Kolaka Timur dan Budhi Sarwono selaku Bupati Banjarnegara adalah contoh sederhana dimana pejabat publik tertangkap karena kasus korupsi.Â
Uniknya Budhi Sarwono pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial dimana dirinya kaget jika gaji bupati kecil dan diluar ekspetasinya. Bahkan dirinya merasa wajar jika pejabat korupsi karena biaya pencalonan yang tinggi tidak sesuai dengan gaji yang diterima.Â
Â
Ini menandakan bahwa banyak pejabat publik yang berorientasi pada upaya mendapatkan harta yang banyak atas jabatannya. Godaan harta menjadi alasan utama banyaknya kasus korupsi oleh pejabat di Indonesia.Â
Tidak hanya itu, sesama pejabat publik pun sering terjadi saling sikut. Ada DPRD yang berusaha menjatuhkan Bupati/Walikota terpilih, ada Gubernur yang tidak sejalan dengan Bupati serta masih banyak lainnya. Ironisnya upaya ini selain untuk mendapatkan tahta yang diincar juga untuk mempertahankan kekuasaannya.Â
Terakhir godaan wanita, sudah rahasia umum jika pejabat yang memiliki kekuasaan dan harta melimpah akan dilirik oleh banyak wanita. Bahkan pejabat memanfaatkan posisi ini untuk berselingkuh.Â
Bill Clinton, mantan Presiden AS serta Arnold Schwarzenegger yang sempat menjabat gubernur California sempat menghiasi media massa karena pemberitaan perselingkuhan dirinya.Â
Disini saya memahami bahwa semakin tinggi posisi maka godaan semakin berat. Godaan tidak hanya secara eksternal namun juga internal dari individu pejabat tersebut.Â
Sayang disayangkan saat belum menjabat sebagai pejabat publik, sosok yang kita kenal memiliki catatan hidup baik, keluarga harmonis dan tidak pernah terjerat hukum. Justru kondisi berubah 180 derajat ketika sudah menjadi pejabat. Hal yang sering ditemukan disekitar kita.Â
3. Rentan Konflik Kepentingan
Kita tidak bisa menampikan jika masih ada pejabat publik yang berusaha membangun lingkungannya menjadi lebih baik. Namun tanpa disadari ia terjebak dalam konflik kepentingan.Â