Bandingkan jika saya membaca penggalan sastra, "Aku ini binatang jalan dari kumpulan terbuang"
Bagi sastrawan puisi pasti langsung tahu ini adalah karya Chairil Anwar yang berjudul "Aku".
Kondisi anonim bagi karya pantun ini lah yang membuat orang tidak mengenal siapa pencetus gagasan pantun tertentu. Ini karena karya pantun mudah disandur ulang atau diedit sesuai keinginan orang lain.Â
Sebagus apapun pantun yang dihasilkan akan susah diingat pencetus awal karena banyak pihak yang telah mengedit atau menyadur ulang isi pantun.Â
***
Tantangan ini bisa menjadi penghambat berkembangnya pantun dikemudian hari khususnya di kalangan generasi muda. Butuh upaya lebih untuk mengenalkan serta menjadikan berpantun sebagai sastra yang menarik.Â
Serial Upin dan Ipin dengan karakter Jarjit Singh yang hobi membawakan pantun justru melekat di ingatan kita. Jangan sampai seiring waktu, generasi kita mengganggap pantun dari media asing atau justru pantun di klaim oleh negara lain.Â
Harapannya kedepan muncul pujangga pantun di tanah air serta pantun kian dihargai dan dinikmati. Salah satunya menjadi bagian dari fiksiana di Kompasiana. Saya senang akhirnya ada juga Kompasianer lain yang mulai aktif membuat pantun di artikelnya.Â
Ke Brastagi beli ikan Arwana
Yuk perbanyak lagi, artikel pantun di Kompasiana
Semoga Bermanfaat
--SANTUN (Senin Berpantun)--