Ternyata ada event tahunan Kompasianival sebagai kopi darat terbesar bagi Kompasianer hingga adanya nominasi untuk Kompasianer dalam kategori tertentu.
Itulah cikal bakal muncul impian di hati ingin konsisten menulis di Kompasiana di 2021. Ketika muncul info bahwa akan ada gelaran Kompasianival 2021 dan pencalonan kandidat atau diri sendiri dalam beberapa kategori di Kompasiana Award telah dimulai. Ada rasa dag-dig-dug dalam hati.
Mungkinkah bisa masuk? Apakah ada yang mencalonkan saya mengingat saya bukan penulis yang dikenal di Kompasiana. Rasa down pun muncul seketika dalam diri.
Sempat ada yang bertanya kenapa menggunakan identitas H.I.M di profil?Â
Itu adalah singkatan dari nama asli Hillarius Indra Mahardika (H.I.M) yang saya mulai sematkan di berbagai sosial media.
Sahabat saya semasa kuliah yang juga Kompasianer, Novi Setyowati memberi saya semangat dengan menginfokan menominasikan saya dalam Best in Opinion.
Saya bertanya kenapa memasukan saya di kategori itu?
Jawabnya sederhana, kategori Best in Specific Interest akan banyak kandidat hebat yang bersaing di kategori itu.Â
Dalam hati, "ok aku paham". Muncul semangat saat itu masih ada harapan untuk fokus di kategori itu. Namun rasa bahagia itu hilang seketika ketika membaca syarat bahwa yang berhak memberikan nominasi atau menjadi nominasi sudah bergabung minimal 1 tahun.
Sahabat saya ini baru bergabung di 2021. Artinya bakal gagal dah saya dinominasikan dan impian saya kini jadi kisah semu semata.
Artikel Pak Katedrarajawen yang berjudul Saya Bertobat justru menjadi penyemangat saya lainnya. Di artikelnya itu, beliau dengan lugas menuliskan sepenggal Quote,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!