Hari ini terasa begitu spesial. Disaat satu artikel yang saya muat ternyata langsung diberi label Headline oleh admin Kompasiana. Rasa spesial semakin bertambah ketika seorang Kompasianer yang dikenal ramah dan inspiratif, Mbak Fatmi Sunarya menginfokan dan memberikan ucapan bahwa saya masuk nominasi Best in specific interest.Â
Seketika saya pun membuka microsite Kompasianival dan langsung melihat para kandidat. Terpukau sekaligus terharu bahwa saya benar masuk sebagai nominee di salah satu kategori Kompasiana Award 2021.
"Tralala... Trilili senangnya dalam hati", seketika saya bernyanyi dalam hati sambil geleng kepala ke kanan dan kiri.
Terlalu senangnya, saya meng-screenshot tampilan Kompasianival 2021 dan membagikan kebahagiaan di status sosial media Instagram dan WhatsApp.
Wuih alay sekali?Â
Gpp dah, ini adalah pencapaian terbaik saya di Kompasiana hingga saat ini. Bagaimana tidak nama saya berdampingan dengan Kompasianer luar biasa seperti Pak Tonny Syiariel, Pak Adica Wirawan, Pak Deddy Huang dan Bu Irmina Gultom.Â
Bergabung dengan Kompasiana sejak 2 Januari 2014 namun akun saya selama ini lebih banyak mati suri. Hanya menulis ketika suntuk atau ada lomba menulis saja.
Ini berubah ketika suatu ketika artikel saya diberi nilai dan disapa oleh Pak Tjiptadinata Effendi. Rasa penasaran karena beliau memiliki centang biru dan menuliskan Kompasianer of The Year 2014 di profil. Â
Akhirnya saya mencari tahu lebih detail apa itu Kompasianer of the year?
Ternyata ada event tahunan Kompasianival sebagai kopi darat terbesar bagi Kompasianer hingga adanya nominasi untuk Kompasianer dalam kategori tertentu.
Itulah cikal bakal muncul impian di hati ingin konsisten menulis di Kompasiana di 2021. Ketika muncul info bahwa akan ada gelaran Kompasianival 2021 dan pencalonan kandidat atau diri sendiri dalam beberapa kategori di Kompasiana Award telah dimulai. Ada rasa dag-dig-dug dalam hati.
Mungkinkah bisa masuk? Apakah ada yang mencalonkan saya mengingat saya bukan penulis yang dikenal di Kompasiana. Rasa down pun muncul seketika dalam diri.
Sempat ada yang bertanya kenapa menggunakan identitas H.I.M di profil?Â
Itu adalah singkatan dari nama asli Hillarius Indra Mahardika (H.I.M) yang saya mulai sematkan di berbagai sosial media.
Sahabat saya semasa kuliah yang juga Kompasianer, Novi Setyowati memberi saya semangat dengan menginfokan menominasikan saya dalam Best in Opinion.
Saya bertanya kenapa memasukan saya di kategori itu?
Jawabnya sederhana, kategori Best in Specific Interest akan banyak kandidat hebat yang bersaing di kategori itu.Â
Dalam hati, "ok aku paham". Muncul semangat saat itu masih ada harapan untuk fokus di kategori itu. Namun rasa bahagia itu hilang seketika ketika membaca syarat bahwa yang berhak memberikan nominasi atau menjadi nominasi sudah bergabung minimal 1 tahun.
Sahabat saya ini baru bergabung di 2021. Artinya bakal gagal dah saya dinominasikan dan impian saya kini jadi kisah semu semata.
Artikel Pak Katedrarajawen yang berjudul Saya Bertobat justru menjadi penyemangat saya lainnya. Di artikelnya itu, beliau dengan lugas menuliskan sepenggal Quote,
Jadi, sah-sah saja menominasikan nama sendiri sebagai nomine. Siapa pun berhak menjadi pemenang di ajang ini melalui usaha dan doa. Termasuk saya tentunya.
Kalimat inilah yang membuyarkan rasa gengsi saya untuk mencalonkan diri sendiri. Dengan memberanikan diri akhirnya saya mencoba mendaftar di Best In Opinion seperti nasehat sahabat saya Novi.
Deredenggggg, nama saya muncul bukan di kategori nominasi Best in Opinion justru di Best in Specific Interest.
Rasa haru jangan-jangan ada yang mencalonkan nama saya di kategori ini. Padahal secara personal kenalan saya di Kompasiana tidaklah banyak serta saya tidak menggunakan nama asli di profil.
Terima kasih dari hati terdalam buat siapapun yang menominasikan saya di Best in Specific Interest. Kalian telah membuat saya bahagia hari ini seperti menjadi artis yang masuk nominasi Panasonic Award.
Apa Yakin Akan Jadi Pemenang?
Dalam hati terdalam, visi saya hanya ingin masuk nominasi. Jikapun juara itu adalah bonus.
Ada 2 kandidat terkuat di kategori ini yang karya dan sosoknya sudah melekat di hati Kompasianer. Menang dan kalah bukanlah hal utama karena menjadi nominasi pun sudah menjadi kemenangan tersendiri di diri saya.
Terima kasih juga untuk admin Kompasiana yang menuliskan kalimat indah di profil saya. Saya sangat suka dan merasa menemukan identitas tersendiri khususnya seputar pekerjaan.Â
Semoga Bermanfaat
--HIM--
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI