Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Babi Ngepet di Depok Hanya Hoaks, Lakukan 3 Cara Ini untuk Memfilter Informasi

29 April 2021   21:13 Diperbarui: 29 April 2021   21:35 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya melihat ada beberapa cara agar kita bisa melakukan filterisasi informasi agar terhindar dari korban berita Hoax. Apa saja itu? 

1. Pahami Secara Detail Background Informan

Adanya berita hoax pasti ada sumber utama yang memberitakan atau menyebarkan berita tersebut. Sebagai warga yang bijak, kita perlu mencari tahu terlebih dahulu background si informan utama. Tujuannya agar kita bisa melakukan analisa sederhana apa dasar utama atau motif dirinya memberikan suatu informasi kepada kita. 

Masih ingatkan kasus seorang aktivis perempuan yang menghebohkan tanah air dengan pemberitaan penganiayaan dirinya oleh orang tidak dikenal. Kasus ini semakin menarik karena background si aktivis yang ternyata pendukung salah satu kandidat Calon Presiden. Tidak hanya itu kejadian ini terjadi di tengah memasuki masa Pilpres RI. 

Banyak dukungan terhadap nasib si aktivis, ada pula yang mengecam tindakan pelaku dan berharap kasus penganiayaan ini diusut serta ada pula yang mengkaitkan kejadian ini sebagai unsur politik. 

Boommm, layaknya bom atom. Masyarakat dikejutkan bahwa informasi penganiayaan ini hanyalah karangan si aktivis karena mengalihkan kondisi dirinya yang habis melakukan operasi plastik wajah. Dukungan yang semula diberikan akhirnya berbalik menjadi kecaman dan membuat citra si aktivitis tercoreng di mata publik. 

Belajar pada kasus ini kita perlu mencari informasi secara detail terkait background dan track record si informan. Cara ini bisa menjadi filter awal bagi kita sebelum menerima sepenuhnya informasi yang diberikan. 

Seandainya si informan seringkali memberikan atau menyebabkan informasi Hoax atau diragukan kebenarannya maka sudah dipastikan informasi berikutnya bisa terindikasi Hoax juga. 

2. Cari Informasi Tambahan Dari Saksi dan Bukti Pendukung

Pada kasus babi ngepet di Depok sebenarnya disetting dengan cukup ciamik karena si informan melibatkan banyak pihak sebagai saksi dan pihak yang terlibat dalam proses penangkapan. 

Awalnya saya pun sempat terbuai dengan informasi tersebut karena menjelaskan dengan detail kronologis penangkapan, adanya warga asing yang datang serta banyak pihak melihat salah seorang berpakaian jubah melakukan ritual untuk berubah sebagai babi ngepet. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun