Beberapa hari lalu masyarakat Indonesia dihebohkan pemberitaan tertangkapnya seekor babi yang diduga jelmaan dari pesugihan babi ngepet di Depok, Jawa Barat. Kisah babi ngepet memang menjadi urban legend yang kerapkali menarik minat masyarakat dan dikaitkan dengan fenomena uang yang hilang secara tiba-tiba.Â
Kejadian ini kian viral dikarenakan proses penangkapan "babi ngepet" ini dilakukan dengan cara tidak biasa yaitu melibatkan 7 orang dengan tanpa busana alias bugil dibantu dengan warga lainnya.Â
Kisah ini semakin menarik dengan munculnya sosok Ustad Adam Ibrahim yang dianggap berperan penting terhadap proses penangkapan dan narasumber sekaligus saksi dari kejadian tersebut.Â
Satu per satu kronologis penangkapan pun diutarakan mulai seringnya terjadi uang hilang yang dialami warga sekitar, rencana penangkapan babi ngepet, kehadiran 3 orang warga asing dimana salah satunya menggunakan jubah hitam dan melakukan ritual perubahan menjadi babi ngepet hingga publikasi babi ngepet kepada khalayak umum termasuk media massa.Â
Ironisnya semua kisah yang disetting dengan ciamik ini justru hanyalah hoax semata alias bohong. Banyak pihak yang merasa kecewa dan dibohongi terhadap pemberitaan tersebut meskipun masih ada beberapa pihak yang dari awal meragukan dan mempertanyakan kebenaran informasi ini.Â
Akhirnya hari ini Kamis 28 April 2021, pihak kepolisian dari Polsek Sawangan Depok menyatakan bahwa pemberitaan adanya babi ngepet di wilayahnya adalah Hoax dan menetapkan ustad Adam Ibrahim sebagai tersangka penyebaran informasi palsu. Motifnya hanya ingin terkenal (sumber detail klik disini).Â
Sejak berita penangkapan babi ngepet ini menghiasi pemberitaan nasional maupun sosial media. Hanya dalam waktu singkat, berita ini menyebar seantero negeri karena selama ini babi ngepet masih dianggap sebagai urban legend di tanah air.Â
Tidak sedikit warga sekitar maupun dari luar daerah berbondong-bondong ingin melihat sosok babi ngepet yang ditangkap. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang percaya dan yakin akan adanya pesugihan babi ngepet.Â
Apakah sobat Kompasiana ada yang terhasut dan sempat percaya terhadap kasus ini?Â
Jika ada makanan saya ucapkan selamat, sobat menjadi korban dari informasi Hoax. Begitu banyak informasi palsu yang beredar di sekitar kita. Ada berbagai tujuan seperti ingin menjadi viral, ingin menjatuhkan salah satu pihak, iseng semata, pengalihan isu dan sebagainya.Â