Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Usia 30-an Harus Bisa Jadi Manajer, Inilah 4 Cara Merealisasikannya

19 Juni 2020   10:13 Diperbarui: 22 Juni 2020   07:58 2686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Manager. Sumber gambar IbigCompany

Contoh lainnya adalah anda sebagai staff purchasing dan selama bekerja anda sering memberikan rekomendasi vendor yang memiliki kualitas produk yang sama namun harga lebih kompetitif sehingga perusahaan berhasil melakukan efisiensi dari sisi pembelian. Prestasi ini juga dapat menjadi penilaian tersendiri dari perusahaan kepada kinerja anda.

Hal yang perlu dihindari : Jauhkan diri dari pikiran, yang penting saya bekerja. Stigma ini juga sudah tertanam dalam alam bawah sadar membuat anda hanya berusaha kerja secara rutinitas dan tidak memikirkan cara untuk berkembang. Pola berpikir ini membuat anda hanya datang, kerja seperti biasa dan pulang sehingga tidak ada muncul niat untuk menunjukkan prestasi dan potensi diri kepada perusahaan.

Apapun posisinya selalu berusahalah memberikan prestasi terbaik karena prestasi tersebut tidah hanya bermanfaat bagi perusahaan namun juga pengembangan diri kita sendiri.

Tanamkan Jiwa Disiplin dan Manajerial Waktu

Berusahalah untuk selalu disiplin dalam banyak hal. Misalkan datang kerja 10-15 menit sebelum jam operasional, mematuhi segala aturan perusahaan, tidak terlambat mengerjakan tugas dan sebagainya. Sikap disiplin juga sedikit banyak akan ikut mempengaruhi caramu dalam manajerial waktu. Cobalah untuk menyelesaikan tugas kerjaan hingga selesai baru melakukan aktivitas pribadi. 

Kendala yang sering ditemukan adalah staff lebih sibuk melakukan sosial media disaat jam kerja dibandingkan mengerjakan tugas, mencuri waktu untuk menonton youtube/film di internet sebelum menyelesaikan pekerjaan. Atasan akan memberikan penilaian buruk terhadap staff yang kurang disiplin dan tidak bisa memanajerial waktu dengan baik. 

Hargailah waktu dan selesaikan segala pekerjaan yang menjadi tanggung jawabmu sebelum melakukan aktivitas pribadi

Perkuat Kemampuan Leadership

Seorang manager pasti memiliki bawahan yang membantu dirinya dalam menyelesaikan tugas dalam divisinya. Oleh karena itu jiwa kepemimpinan sangat penting dimiliki oleh calon manager. Jiwa kepemimpinan ini tidak muncul seketika namun membutuhkan proses.

Sosok Manager harus Bisa Memimpin. Sumber Gambar lynda.com
Sosok Manager harus Bisa Memimpin. Sumber Gambar lynda.com

Ketika sobat masih berada pada level staff. Cobalah untuk mengembangkan jiwa ini jika ada sebuah kesempatan seperti perusahaan melakukan gathering acara. Sobat mencoba untuk menjadi ketua acara atau ketua divisi tertentu. Tujuannya adalah untuk mengembangkan sisi kepemimpinan serta melatih diri untuk mengontrol orang laing agar bertindak sesuai yang kita harapkan. Apabila arahan/instruksi kita mampu membuat team menyelesaikan tugas sesuai yang diinginkan maka dapat menjadi nilai jual kepada perusahaan bahwa anda mampu dalam memimpin orang lain.

Jiwa Kepemimpinan itu adalah suatu kemampuan yang bisa kita gali dan kembangkan dalam diri. Jangan pernah takut untuk menjadi pemimpin karena sejatinya seorang manusia telah menjadi pemimpin yang mampu mengontrol anggota tubuhnya sesuai yang diinginkan. Tidak ada alasan bahwa kita tidak bisa menjadi seorang pemimpin

Jadilah Sosok Problem Solver (Pencari Jalan Keluar dari Masalah)

Pada dunia bekerja pasti akan muncul masalah baik masalah internal ataupun eksternal yang membutuhkan jalan keluar. Seorang calon manager harus memiliki kemampuan problem solving yang baik yaitu mindset untuk mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun