Solusi yang dapat dilakukan adalah butuh orang yang bertindak sebagai leader grup/sesepuh/orang yang tegas untuk memberikan teguran dan tindakan bagi anggota grup yang memposting sesuatu tidak sesuai dengan Judul Grup. Cara lainnya dapat mensosialisasikan tentang tujuan dan aturan dalam grup chat sehingga anggota grup mengetahui tujuan dan melaksakan aturan dengan jelas.
- Grup Bersifat Insidental
Kemudahan komunikasi dan koordinasi dengan banyak orang menjadi alasan terbentuknya grup insidental atau grup yang hanya dibuat untuk tujuan sementara. Misalkan Grup Buka Bareng (Bukber) Angkatan, Grup Traveling Jogja, Grup Arisan 2020, Grup Mata Kuliah Sosiologi, dll. Grup ini umumnya memiliki jangka waktu yang pendek dan ketika kegiatan tersebut terlaksana membuat grup menjadi pasif.
Permasalahan muncul ketika seseorang pengguna WA memiliki terlalu banyak grup insidental (yang akhirnya berakhir menjadi grup pasif) atau muncul grup baru yang anggotanya sebenarnya sama dengan grup sebelumnya membuat orang tersebut komplain atau merasa terganggu karena diundang dalam grup tersebut.
Solusi yang dapat dilakukan adalah selalu tawarkan kepada orang lain atau teman jika akan ada rencana pembuatan grup baru dan bersedia atau tidak untuk bergabung. Ini penting untuk memastikan kedepannya agar tidak ada komplain dari orang yang diundang. Banyak admin group yang asal mengundang orang lain dalam grup dan akhirnya orang yang diundang memilih meninggalkan grup saat itu juga.
Itulah berbagai lika-liku yang sering muncul dalam grup WA. Semoga dapat menjadi bahan sharing bagi sahabat Kompasiana yang juga merasakan hal sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H